Wawancara redaksi Nyimpang dengan komika Tyo Rahadian.
Apa yang membuat tertarik dengan stand up comedy?
Saya tertarik dengan dunia stand up comedy karena itu merupakan tempat untuk menyalurkan kebebasan berekspresi dengan cara menertawakan kehidupan, tempat belajar public speaking, dan tempat untuk membagikan keresahan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Bagaimana memulai karier di stand up comedy?
Awalnya saya memulai ketertarikan pada stand up comedy ini pada tahun 2013. Saya merasa kagum aja gitu sama komika-komika yang tampil di panggung untuk melawak. Mereka tampil sendirian, tapi mampu membuat orang lain tertawa. Di tahun itu pula, saya mulai menjajal komunitas stand up yang ada di Purwakarta. Lalu perjalanan saya pun berkembang, ditandai dengan ikut event stand up di Ngawangkong Cafe pada tahun 2022 dengan tema Quarter Life Crisis dan puncaknya pada event bertajuk Different Mentality yang akan diselenggarakan di Selatan Cafe pada tanggal 24 November 2024.
Apa motivasi terbesar untuk terus berkarya?
Motivasi terbesar saya untuk terus berkarya dalam dunia stand up comedy adalah karena kepuasan pribadi. Hobi ini membuat saya bisa menyalurkan keresahan-keresahan yang saya punya dan membuat orang lain tertawa. Motivasi finansial bukanlah motivasi utama saya karena saya sendiri adalah seorang pekerja kantoran.
Siapa yang menginspirasi di dunia stand up comedy?
Pandji Pragiwaksono adalah sosok yang menginspirasi saya di dunia stand up comedy. Dia orang yang sangat berdedikasi di dunia stand up—banyak banget pelajaran dan kontribusi yang udah Bang Pandji kasih.
Apa tantangan terbesar sebagai komika lokal?
Tantangan terbesar sebagai komika lokal tuh terletak di sini: semua orang lokal punya standar lucunya masing-masing. Solusinya gimana? Solusinya adalah mencari bahan yang relate sama kebanyakan orang lalu membawakannya di atas panggung. Poinnya adalah membuat sebagian besar orang tertawa, bukan semua orang.
Bagaimana mengatasi rasa gugup saat tampil?
Saya biasanya menghilangkan rasa gugup sebelum tampil dengan cara mengambil waktu sendirian untuk mendengarkan musik dan bergerak-gerak sendiri, seperti jalan kaki.
Bagaimana menjaga kualitas materi stand up comedy?
Saya merujuk pada pandangan Ernest Prakasa bahwa untuk menjaga kualitas materi stand up comedy, kita harus terus belajar supaya bisa relate dengan kondisi sekitar.
Bagaimana perkembangan komunitas stand up comedy di daerah?
Perkembangan stand up di Purwakarta sendiri cukup bagus karena selalu ada antusiasme militan dari para penggemarnya—tiket acara stand up comedy banyak yang ludes terjual. Komunitas stand up di Purwakarta juga cukup banyak. Tapi tantangannya adalah untuk bisa memiliki pekerjaan lain karena komunitas stand up di Purwakarta tidak sebesar di Jakarta. Stand up comedy di Purwakarta bisa terus bertahan karena kecintaan kami pada dunia stand up comedy.
Apa saja kegiatan yang sering dilakukan bersama komunitas?
Kegiatan yang sering dilakukan itu open mic sebagai latihan, sharing day untuk saling berbagi pengalaman, pembelajaran, keluh kesah, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan dunia stand up. Tak lupa juga event stand up.
Apa harapan untuk perkembangan stand up comedy di Indonesia?
Harapannya adalah semakin banyak bisnis stand up comedy di kota-kota kecil. Kita memang nggak berharap stand up comedy jadi sumber mata pencaharian utama, tapi nggak ada salahnya juga kalau kita bisa mendapatkan keuntungan dari hobi yang kita jalani.
Apa yang membedakan gaya komedi dengan komika lain?
Gaya komedi saya bergenre ugly truth dan situasi komedi (sitkom). Ugly truth adalah genre yang berusaha menyampaikan kebenaran jelek atau kebenaran pahit dalam hidup lewat humor. Orang-orang yang naif perlu disadarkan soal realitas hidup lewat jalan ketawa. Genre kedua, sitkom, berusaha menirukan hal-hal yang terjadi di kehidupan nyata seperti di tempat kerja atau lingkungan keluarga, lalu membuat hal-hal tersebut menjadi lucu. Di sini dibutuhkan perhatian dan kreativitas ekstra.
Dari mana mendapatkan inspirasi untuk materi stand up comedy?
Saya mendapatkan inspirasi materi stand up comedy dari kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan topik quarter life crisis di dunia kerja dan pernikahan. Saya berusaha menyampaikan ke orang-orang bahwa di pernikahan nggak cuma hal yang enak-enak aja yang terjadi, tapi yang sulit-sulit juga mesti dihadapi.
Topik apa yang paling sering diangkat dalam materi stand up comedy?
Topik yang paling sering saya bawakan seputar kehidupan, pandangan sosial, dan politik saya. Hal apa saja yang saya alami di hidup, saya coba jadikan materi. Kalau ada kebijakan pemerintah yang salah, maka saya jadikan materi.
Pesan untuk calon komika?
Untuk siapa pun yang ingin menjadi komika, ingat hal ini: tujuan menjadi seorang komika adalah untuk membuat orang tertawa, bukan untuk tampil keren atau dilihat keren sama orang lain. Saya sering menemui orang-orang yang tertarik menjadi komika karena pengen dilihat keren, terus saya bilang aja, “Salah sasaran sih. Kalau mau jadi keren, jadi rockstar aja.”
Harapan untuk karier di masa depan?
Harapannya sederhana: untuk setiap dua tahun sekali bisa ada special show. Itu udah cukup.
Apa yang paling disukai dari menjadi komika?
Yang paling saya sukai dari menjadi seorang komika adalah melihat orang lain tertawa—itu artinya orang lain menjadi bahagia dan upaya kita berhasil.
Bagi yang ingin mengenal lebih dekat Kak Tyo Rahadian, silakan kunjungi akun IG-nya di @tyorahadian