Dari Gemerlap Hiburan ke Sunyi Sebatang Kara
Pernah nggak sih teman-teman nongkrong di Orsel Cilamaya? Dulu, tempat itu jadi pusat hiburan bagi masyarakat Cilamaya maupun dari luar Cilamaya. Tempat paling asik buat anak muda. Tapi, belakangan, kayaknya suasana di sana udah mulai berubah deh. Memang benar apa yang dikatakan oleh Rubah,
“Tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.”
Mulai sunyi, sendiri, sebatang kara seperti Rubah yang sudah berumur kepala tiga tapi masih ada semangat buat nyari jodoh kenalan dengan orang baru. Lalu nanya hobinya apa? Makanan favoritnya apa? Padahal umur segitu energinya sudah terpakai buat ketawa karir, bayar cicilan, biayain adik maupun ngapalin nama-nama power rangers. Kata Bintang Emon #RespectBerat. Sekarang tempat orsel Cilamaya sebagian sudah menjadi ruko-ruko komersil. Seriusan?
Bagaimana ya rasanya? Buat yang dulu sering janjian sama gebetannya main ke sana, pasti agak ngerasa kehilangan seperti Firman. Suasana yang dulu gemerlap dengan lampu-lampu warna-warni dan musik yang berdenyut, sekarang jadi sunyi sepi kayak malam di Padang Moravia Republik Ceko.
Wahana Hiburan menjadi Pusat Penghidupan UMKM dan Ruang Pertemuan Anak Muda
Tapi, nggak ada perubahan yang nggak membawa berkah, kan? Dengan Orsel Cilamaya yang jadi ruko-ruko komersil, setidaknya ada tempat buat UMKM lokal buat nongkrong. Jadi, nggak cuma raksasa-raksasa bisnis yang punya tempat di sana, tapi juga pengusaha kecil bisa punya tempat untuk jualan. Itu artinya, kita bisa dapetin barang-barang unik dan keren dari mereka, bisa jadi tapi banyak faktor untuk sampai ke harapan ini. Namun, pernahkah berpikir apakah para UMKM mampu menyewa tempat di ruko-ruko tersebut? Hal ini pun perlu kerja sama antar golongan dan lapisan masyarakat untuk saling mendukung satu sama lain.
Nggak cuma itu, Orsel Cilamaya yang jadi ruko dagang juga bisa jadi tempat yang lebih teratur dan rapih. Jadi, buat yang dulu males ke sana karena keberisikan yang kurang, sekarang mungkin bisa jadi lebih nyaman. Bisa jadi dari segi kenyamanan bisa beralih tapi dari segi kenangan hanyalah tinggal kenangan.
Selain itu, kehilangan nuansa lokal dan keunikan khas daerah. Dulu, Orsel Cilamaya mungkin menjadi tempat yang mencerminkan budaya lokal dan identitas daerah. Namun, dengan transformasinya menjadi ruko komersil, kita kehilangan sentuhan khas lokal yang membuat tempat tersebut istimewa.
Kita tidak boleh melupakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat lokal serta pengusaha kecil. Mungkin, ada cara untuk mempertahankan beberapa elemen hiburan dan keunikan lokal di dalam kompleks ruko-ruko tersebut.
Tentu ada sisi lainnya yang bikin kita mikir. Udah nggak ada lagi nonton motor tong edan, yang muter-muter sampai tujuh keliling sambil teriak-teriak atau acara-acara seru yang sering diadakan di sana. Jadi, anak muda sekitar dimana lagi nongkrongnya? Apalagi yang suka pacaran, haha!
Tapi ya, hidup itu terus berubah, kan? Nggak bisa dipungkiri, setiap perubahan pasti ada hikmahnya. Mungkin ini juga saatnya kita cari alternatif baru buat ngumpul bareng teman-teman atau cari hiburan lain yang nggak kalah seru.
Jadi, apapun yang terjadi, mari kita dukung terus Orsel Cilamaya, baik itu dalam bentuk hiburan maupun ruko-ruko komersilnya. Siapa tahu, nanti kita bisa menemukan kejutan-kejutan yang menyenangkan di sana! Yang penting, kita tetap bisa menikmati momen-momen berharga di tempat ini, baik dulu, sekarang, maupun nanti. Cilamaya hari ini, esok dan nanti. Bisa juga dibalik, jadi nanti, esok dan hari ini Cilamaya seperti apa? Ayo, kita terus bersemangat menjalani perubahan!