Profil Singkat
Alpiadi Prawira Ningrat adalah pendiri dan konseptor dari media Urang Purwakarta, sebuah platform komunitas yang berfokus pada pemberitaan positif, inspiratif, serta kritik sosial dari Purwakarta. Media ini dibentuk pada 20 Juni 2015 dengan tujuan awal sebagai wadah dokumentasi kegiatan komunitas lokal. Seiring berjalannya waktu, Urang Purwakarta berkembang menjadi media yang mengulas sisi pariwisata, kuliner, budaya, dan sejarah Purwakarta. Dengan dukungan tim yang terdiri dari talenta muda kreatif Purwakarta, Alpiadi berusaha menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai Purwakarta dan mengawasi kinerja pemerintah. Misinya adalah membangun media yang bukan hanya menyebarkan kebanggaan lokal, tapi juga menyediakan ruang kritis bagi masyarakat Purwakarta.
Halo! Kalo boleh tau nih, media Urang Purwakarta sendiri mulai kapan terbentuk?
Media Urang Purwakarta terbentuk pada tanggal 20 Juni 2015 yang awalnya hanya sebagai wadah dokumentasi aktivitas komunitas seperti komunitas sukarelawan Indonesia mengajar yang waktu itu emang lagi rame, terus komunitas perpustakaan, dan kegiatan sosial lainnya. Akhirnya seiring berjalannya waktu, Urang Purwakarta pada tahun 2017 menjadi media yang memiliki fokus pada pemberitaan berbagai sisi Purwakarta seperti dari aspek pariwisata, kuliner, dan sejarahnya.
Apa nih motivasi utama di balik pembentukan media Urang Purwakarta?
Motivasi utamanya adalah menumbuhkan rasa bangga orang-orang Purwakarta akan kotanya sendiri yang berangkat dari informasi-informasi yang kita sajikan. Harapannya ini memberikan warna pada pemberitaan yang ada di Purwakarta seperti kisah-kisah inspiratif yang datang dari pemuda Purwakarta. Tapi makin ke sini, kita juga menyajikan sudut pandang yang kritis. Sebagai contoh: belum lama ini, kita sempat memberitakan tentang krisis air PDAM yang penyebabnya sih menurut rilisan bagian humasnya itu gara-gara pipanya itu rusak atau bocor yang dipicu oleh dibiarkan terlalu lama hingga kualitasnya menurun tanpa adanya perbaikan secara berkala.
Wah, kalo emang benar keterangannya begitu, ini sih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru iya kaya kenapa atuh bisa dibiarkan terlalu lama tanpa ada cek dan perbaikan berkala? Kenapa atuh nggak ada mekanisme audit?
Nah, iya betul! Dengan adanya pemberitaan yang menyorot kinerja pemerintahan seperti ini, maka iya harapannya media Urang Purwakarta bisa memantik kesadaran kritis di masyarakat, sehingga kinerja pemerintah bisa dievaluasi menjadi lebih baik.
Oh iya, ngomong-ngomong, siapa aja yang terlibat dalam pendirian dan pengembangan media ini?
Awalnya sih media ini didirikan dan diurus oleh tiga orang aja: saya (Alpiadi), Gianti, dan Devita. Lalu semakin ke sini dibantu juga oleh Teh Ceuceu (Teh Sri), Ichad, terus udah itu kolab dengan mojang jajaka, Kopel, dan talenta muda kreatif lainnya. Kalo sekarang sih tim inti Urang Purwakarta itu:
Alpiadi Prawira Ningrat sebagai Konseptor/Koordinator;
Sri Pitriawati (Teh Ceuceu) sebagai Humas & Marketing;
Taufik Imam (Taka) sebagai Illustrator;
Ori Hasan (Aa Ori) sebagai Videographer;
Soni Herdiansyah (Soni) sebagai Copywriter;
Jhuan & Bani Ramadhan (Kang Bayan) sebagai Talent/Brand Ambassadors); dan
Zaid (Hajii) sebagai Pembuat Konten Kritis.
Kalo Team Explore Purwakarta:
Adib dan Domphu.
Wah! Jadi sekarang timnya banyak diisi talenta muda berbakat Purwakarta iya.
Iya nih! Dari sini, Aldi juga jadi ngerasa bersyukur gitu bisa dikelilingi oleh anak-anak muda Purwakarta yang kreatif dan berbakat: bisa banyak belajar dan berkembang bareng.
Bisa diceritain gimana perkembangan Urang Purwakarta dari awal sampe sekarang?
Perkembangannya sendiri positif iya. Dari yang awalnya kita hanya sebagai media yang mendokumentasikan kegiatan sukarelawan, sekarang kita bisa menjadi media yang mengawasi kinerja pemerintahan. Selain itu, dari segi jangkauannya kalau dulu mah cuma di IG doang, sekarang kita punya website sendiri, halaman Facebook, channel YouTube, akun Tiktok, dan jaringan WhatsApp.
Terus dulu kan nggak resmi iya, nah, sekarang sudah berbentuk CV berdasarkan akta notaris—jadi secara legal formal sudah sah keberadaannya. Dari segi anggota, yang tadinya hanya berjumlah 3 orang, sekarang sudah menjadi 10 orang.
Perkembangannya pesat juga iya. Harapannya sih semoga media Urang Purwakarta ini bisa makin dikenal banyak orang supaya makin banyak yang terinspirasi dan teredukasi.
Iya. Betul sekali itu.
Tantangan apa yang paling sering dihadapi saat mengelola media ini?
Tantangan yang paling sering itu nyinyiran netizen. Hahaha! Kalo lagi santai iya gapapa, cuman, pas lagi pusing iya kadang jadi kepikiran juga. Pernah didatengin lawyer karena isi liputan media Urang Purwakarta dan dari situ kita belajar buat bergaul sama lawyer-lawyer, belajar hukum dan etika jurnalistik. Terus pernah tuh dapat intimidasi dari beberapa pihak karena media Urang Purwakarta memberitakan hal tertentu. Beberapa pihak juga ada yang “nyampah” dengan meminta supaya pejabat tertentu tuh pencitraannya disorot. Kita sih nggak mau iya media Urang Purwakarta dipakai untuk memberikan beberapa pihak tertentu itu panggung.
Apa visi dan misi utama dari media Urang Purwakarta?
Visi :
Membanggakan orang-orang Purwakarta dengan pemberitaan yang positif. Bukan berarti semuanya itu hal yang bagus-bagus aja, tapi berita jeleknya itu 10% dan sisanya yang positif itu 90% supaya memotivasi dan menginspirasi warga Purwakarta.
Misi :
Bisa memfasilitasi anak-anak muda untuk berkecimpung di dunia kreatif—menjadi panggung digital bagi talenta-talenta muda Purwakarta.
Kita juga berusaha untuk menjadi media-media induk bagi media-media lokal lain yang ada di Purwakarta dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak.
Apa aja konten utama yang ada di media Urang Purwakarta?
Pertama yaitu Purwakarta Muda yang berhubungan dengan cerita inspirasi pemuda Purwakarta. Misalnya nih, ada siswa berprestasi di salah satu SMA tertentu yang ada di Purwakarta, nah, itu kita liput dan kita tayangkan untuk memotivasi orang lain agar memiliki prestasi yang sama seperti dia.
Kedua, ada konten Explore Purwakarta yang berisi konten pariwisata Purwakarta yang dibahas dari sisi sejarahnya itu gimana supaya memberikan perspektif yang luas.
Ketiga, ada konten Asli Purwakarta yang berisi kuliner dan kultur Purwakarta dengan memberikan review dan menayangkan hal tersebut.
Keempat, ada Curcol yaitu pembahasan isu-isu yang lagi rame di Purwakarta seperti isu-isu sosial Purwakarta.
Kelima, Pendidikan Kita yang berisi cerita-cerita inspiratif pendidikan.
Tanggapan masyarakat sendiri gimana tuh sama adanya media Urang Purwakarta ini?
Tanggapan masyarakat sih alhamdulilah selalu positif. Masyarakat ngerasa terbantu dengan adanya media ini: wawasannya jadi terbuka dan sudut pandangnya lebih kritis. UMKM merasa terbantu karena produk-produknya bisa dipromosikan secara gratis lewat liputan media Urang Purwakarta.
Masyarakat juga merasa Urang Purwakarta ini sebagai wadah untuk mengawasi kegiatan pemerintahan. Media ini nggak sekedar ngebikin bangga masyarakat akan Purwakarta, tapi juga sebagai wadah masyarakat untuk menyuarakan keresahannya.
Apakah ada rencana ekspansi atau pengembangan ke depannya?
Rencana ekspansi ingin menjadi bagian dari pusat bisnis merchandise—jadi ketika orang-orang abis berwisata di Purwakarta tuh, ingetnya ke Urang Purwakarta buat beli berbagai merchandise seperti t-shirt, gelang, dan yang lainnya. Terus ingin menjadi media kreatif yang menjadi media induk dengan style anak muda, dan ikut ngebantu UMKM lokal seperti dalam bentuk memberikan pelatihan desain, promosi, dll.
Gimana Alpiadi ngeliat peran media komunitas seperti Urang Purwakarta di era digital ini?
Media Urang Purwakarta bisa memiliki peran dalam hal memberikan ruang bagi penyebaran informasi utamanya sebagai wadah menyebarkan ekspresi anak muda, media pengawasan untuk bersuara tentang kinerja pemerintah yang tidak benar, dan memberikan wadah bagi warga untuk bersuara—memberikan alternatif untuk mengawasi pemerintahan.
Apa momen paling berkesan selama perjalanan membangun media Urang Purwakarta?
Yang paling berkesan itu di antaranya mendapat nyinyiran netizen sebagai bahan belajar untuk lebih baik lagi. Terus ada juga pengalaman pernah didatengin lawyer, jadi kita jadi lebih mengenal etika jurnalistik, belajar hal-hal yang berhubungan dengan hukum, dan bergaul dengan lawyer-lawyer. Tapi, hal yang nggak kalah berkesan sih bisa dipertemukan dengan talenta-talenta muda Purwakarta yang punya potensi besar yang memberikan influence yang positif buat semakin berkembang dan berkarya.
Gimana cara Alpiadi buat ngejaga supaya konten tetap relevan dan menarik buat pembaca?
Menurut saya supaya tetap relevan dan menarik itu iya mementingkan visualisasi dan desain, selain itu juga harus peka sama isu-isu yang lagi happening—bisa relate dengan masyarakat dengan mendengar pendapat-pendapat warga Purwakarta.
Apa pesan buat pembaca media Urang Purwakarta?
Pesan buat pembaca media Urang Purwakarta sih untuk bisa mengabdi dan berkontribusi sebagai manusia sesuai dengan filosofi orang Sunda yaitu silih asah, silih asih, silih asuh, yang bermakna bisa saling berbagi ilmu pengetahuan, bisa saling menyayangi, dan bisa saling menjaga.