19 November 2022 kemarin, saya selaku Dian Sastro KW Super ini pulang ke Bandung. Ngehadirin “rilis”nya buku teman se-persusuan saya. Sebagai informasi aja, di lingkaran saya, Farid adalah Bapak kami semua, dan anak-anak yang diasuhnya tentu saja saudara.~
Tapi ya, namanya juga anak-anak ya Pak Farid, ya? Kelakuannya sudah pasti beda-beda. Pasti ada kan anak yang betaaah banget di rantauan sampai gak pulang-pulang? Nah, ini Arif tuh tipe-tipe gini. Kalau saya, tipe-tipe yang betah di rantau tapi kalau sudah gak punya uang ya pulang.
Jadi gini teman-teman, Arif ini sebetulnya sudah terbitkan 3 buku sebelumnya; Tulisan Tangan, Merapal Ingatan dan Sebelum Akhirnya Jatuh Cinta. Acara kemarin tanggal 19 November ini ya acara syukuran sekaligus Bedah Buku dalam rangka perayaan Arif nerbitkan ulang bukunya yang Merapal Ingatan.
Buku ini dibedah oleh Bapaknya Arif sendiri, Ahmad Farid. Ya bapak kami semua~ Farid merasa Merapal Ingatan ini seperti buku kumpulan puisi setengah matang.
Ketika Farid ngomong gitu, saya jadi kebayang Arif masak di sebuah dapur, dan baru selesai bikin telor ceplok setengah matang Lalu Arif dijitak Farid karena Farid gak suka telornya setengah mateng.
Kenapa Farid bilang gitu? Menurutnya, eksplorasi pada tema “Ingatan” ini terbatas pada dunia secara personal, dan kebanyakan yang diulas adalah “relasi romantis manusia”. Ada beberapa sajak yang memang menggunakan diksi atau metaphor yang berulang. Hal itu makin menguatkan Farid betapa terburu-burunya Arif untuk balas dendam di sini.
Arif juga bilang, waktu dia menulis buku Merapal Ingatan ini, dia lagi patah hati dan menulis adalah sarana membalaskan dendamnya. Ya terlihat sih betapa Arif menjadi sosok yang patah hati dalam buku ini.
Eh bener aja, Arif bilang awalnya ia nulis karena ke-patah-hati-an, dan akhirnya Arif nulis ya biar lega aja gitu ngerti gak sih? sebagai tanda keikhlasan katanya.
Make sense. Menurut saya hal yang tepat dilakukan ketika patah hati kadang menulis puisi. Tapi kalau saya patah hati, kayanya hal yang tepat saya lakukan adalah push rank sih. Ya beda-beda lah ya anaknya Farid. Ada yang patah hati dan memilih bermain judi –tentu saja Jojon, siapa lagi coba?
Meskipun Farid bilang begitu, tapi Farid adalah seorang bapak dan tentu saja mau membantu tumbuh kembang anaknya. Terbitlah Merapal Ingatan. Saya salut dengan nyali Arif. Dia lebih memilih gak peduli dengan omongan orang yang mau ngomong-ngomongin apa aja tentang dia, atau karyanya.
Hal ini nunjukkin bahwa orang yang patah hati aja bisa produktif loh, bagus atau enggaknya kan proses, cuma soal waktu aja. Chef juga gak langsung bisa masak, kan. Pasti dia pernah gosong balikin daging, pernah lupa njetrekin nasi. Yang jelas, Farid percaya setiap orang pasti bisa belajar.
Hal ini tentu sesuai dengan apa yang dicita-citakan Farid melalui Pustakakipress, sebuah penerbitan yang lahir dari tekad dan jiwa bisnis yang kebanyakan nyusahin dirinya sendiri. Jujur sih saya mengiyakan apa yang dibilang Farid.
Kalau ditanya musisi yang indie-indie? Kebanyakan pasti nyebutin Jakarta-Bandung-Jogja. Penulis, pelukis, yang indie-indie? Kebanyakan juga pasti nyebutin 3 kota itu. Gak ada gitu yang mau nyebutin Purwakarta?! Atau Subang/Karawang, kek! Kenapa sih Purwakarta kalau bikin teater harus nunggu Dedi Mulyadi dulu?!
Ya secara gitu, kalau saya pikir-pikir lagi ya memang sih, kota saya punya apa?. Saya jadi merasa Mendikbud kadang gak berguna. Performing arts dan pameran selama ini digaungkan hanya di kampus dan kolektif kecil, toh pendidikan sampai saat ini belum rata padahal Mendikbud sudah ada sejak dahulu. Ah, yasudah bukan itu inti tulisan ini.
Intinya, kalau saat ini kamu patah hati dan ingin balas dendam, menerbitkan buku di Pustakakipress bisa jadi jawabannya. Ingat, kami punya kelas menulis. Gak usah risau gak bisa nulis, atau takut tulisanku jelek.
Hei! Kamu gak usah takut dengan hal itu. Ingat kata Bapak Kami, semua orang pasti bisa belajar. Arif contohnya. Dari patah hati, dia bisa jualan buku. Ikutin terus nyimpang.com supaya bisa tau gimana caranya nerbitin buku kaya Kang Arif, ya!
Nah, buat kamu yang penapsaran buat cari buku Merapal Ingatan ini, bisa banget kamu dapetin di siniii: https://shopee.co.id/Merapal-Ingatan-M.-Arif-Rifaldi-i.178931886.19663910366?sp_atk=7f3960e4-c391-4ecf-b434-3e6c105f3f00&xptdk=7f3960e4-c391-4ecf-b434-3e6c105f3f00
Selamat ya, Arif!