Nurani
Hai, apa kabar? Apakah telingamu tuli. Matamu buta. Jadikan raga sebagai budak untuk menuntaskan egomu. Menebarkan petaka dan luka pada setiap harap yang ada. Dikungkung nafsu dan nalar terpenjara. Hadirmu bagaikan dogma, menyingkirkan pemahaman-pemahaman hasil dari perhitungan otak kiri.
Pak Matari sepertinya sedang mengalami momen penting dalam hidupnya, yaitu kelahiran anaknya yang diberi nama Bumi. Meskipun dia seorang penjudi togel, kelahiran anak bisa menjadi momen yang mengubah pandangannya terhadap hidup. Ini bisa menjadi waktu yang tepat baginya untuk merenung dan merefleksikan arah hidupnya.
Penting bagi Pak Matari untuk mempertimbangkan dampak dari kebiasaannya berjudi terhadap kehidupan keluarganya, terutama anaknya yang baru lahir. Kelahiran seorang anak seringkali memicu perasaan tanggung jawab dan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anak tersebut. Mungkin saatnya bagi Pak Matari untuk memikirkan masa depannya dan mengubah perilaku berjudinya jika dia ingin memberikan contoh yang baik bagi anaknya.
Selain itu, Pak Matari juga bisa merenung tentang nilai-nilai yang ingin dia ajarkan kepada anaknya, seperti integritas, tanggung jawab, dan usaha keras. Mungkin ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk mengubah arah hidupnya, menghindari praktik-praktik yang merugikan, dan mencari cara yang lebih positif untuk mendukung keluarganya.
Bumi pun tumbuh menjadi seorang anak yang tegar seperti karang, walaupun terus dihantam deburan ombak kehidupan dia akan tetap bertahan. Perbedaan pendapat dan pemahaman dengan ayahnya membuat Bumi menjadi anak yang selalu menentang pemikiran Pak Matari. Sisi lain aku adalah anak yang paling disayang oleh bapak walaupun masih ada si bungsu Mega.
Pernah suatu ketika, ada seorang teman ayahnya bernama Bargo. Dia datang bersama anak dan istrinya untuk menginap di kediaman rumahku. Entah dari mana awal mulanya aku pun tidak tahu. Tiba-tiba Ayah dan Ibu melakukan ritual penggandaan uang dan parahnya mereka percaya. Ya, bukan sepenuhnya salah orang tuaku juga sih. Lagi pula orang-orang seperti Bargo selaku dukun divisi penggandaan uang sudah terlatih bahasa marketing dan trik jitu tipu-tipu.
Aku pun mendiamkan hal tersebut. Sementara keluarga, tetangga dan saudara sudah menasehati orang tuaku. Bahwa itu hanya tipuan belaka. Mereka terus mengolah sebuah harapan semu seolah-olah menjadi nhyata. Toh, lagi pula. Aku sadar jika tanah yang ditempati keluargaku dijual maka hanya mampu untuk membayar hutang keluargaku saja. Artinya aku mendiamkan hal tersebut karena Bargo sendiri mengincar apa di keluargaku tidak punya harta benda baik itu emas, sawah dan lainnya. Namun yang namanya penipu tetap saja dia akan terus melakukan apapun hingga tujuannya tercapai.
Setelah melihat beberapa keanehan dari orang tuaku. Mulanya dia anti berhutang tapi setelah ada Bargo orang tuaku berani berhutang. Belum keanehan-keanehan lain yang tidak dapat aku ceritakan karena nanti terlalu panjang. Aku pun mencoba mencari tahu dengan mendatangi Polres Sekawan, salah satu nama Kabupaten tempat aku tinggal. Aku datang jam 8 pagi tapi dilayani jam setengah 10 siang. Sementara mereka sedang asyik nonton youtab, tik tak, dan sosial media lainnya. Ah, aku mencoba berprasangka baik saja.
“Ada apa?” tanya Pak Polisi.
“Kenalkan namaku Bumi pak, tujuan aku datang kesini ingin mengetahui prosedur pelaporan terkait penipuan penggandaan uang,” aku menjelaskannya dengan runut.
Sampai pada titik ada sebuah narasi, “Orang tua kamu merasa ditipu tidak?”
Yah, namanya masih jiwa muda mendengar narasi seperti itu langsung deh aku naikkan nada bicaraku.
“Bapak polisi yang baik hati, tujuan aku datang kesini ingin mendapatkan arahan selaku rakyat jelata. Katanya polisi itu pengayom masyarakat. Bapak juga mempunyai kode etik profesi kepolisian seperti menolak atau mengabaikan permintaan pertolongan, laporan atau pengaduan dari rakyat. Harapanku sih jangan sampai mempersulit masyarakat yang membutuhkan.” tuturku sok iye
Langsung saja aku tinggalkan gedung kepolisian itu. Aku rela cuti hanya untuk meluangkan waktu cuti kerja untuk masalah ini.
Aku sedang merantau dan bekerja di Jayakarta. Sebuah ibu kotaku yang kini sedang terkena polusi udara. Semakin hari, semakin meningkat jumlah kendaraan berbahan bakar bensin maupun listrik. Mungkin hanya beberapa persen yang menjadi dampak polusi udara. Sementara Jayakarta di kelilingi banyak perusahaan dan sebagian besar masih menggunakan batu bara seperti PLTU. Hal ini mengingatkanku pada Rizal seorang teman dari salah satu desa yang sedang dibangun PLTU terbesar di pulau Jawa. Mungkin sekarang tidak akan berdampak apa-apa. Tapi apakah anak cucu nanti akan masih tetap menghirup bersihnya udara. Hanya Spongebob yang tahu.
Mimpi
Aku hanya mencintaimu, tak ada kosakata yang mampu menggambarkan semua tentangmu. Katanya cinta itu perlu dideskripsikan. Bagiku cinta itu tanpa alasan. Kalau cinta adanya alasan berarti seperti jual beli dan transaksi. Aku mencintaimu, maka aku akan membebaskanmu. Bukan, aku mencintaimu karena.