Banana Juice
Sepanas bangku bekas kau duduki,
sedingin kulacino di atas meja
bekas banana juicemu
yang ku bentuk menjadi berbagai high art brow, kadang gambar random aja sih,
penting nyeni.
Ku hanya ingin nyeni di hidup ini!
Barorka
Oktober, 2024
Mungkin Bukowski Benar
Kayaknya kita butuh temen
Yang sering share meme atau satu dua info berjudi dan fightclub terdekat, gym? Ntar dlu deh.
Jadi ceritanya aku punya teman
Hobinya ngirim post IG
Galeri seni
Entah di Singapore, Belanda, Swedia
Tertulis “open for volunteer” and “call out for proposal”
Aku mendaftar ga banyak
Beberapa sebagai art book
Dicetak dengan hardcover
Temanya potrait express throu inner self
Emotion and mix memories between those
Tapi aku nulis pake cat
Rp.5000 dari wawawa
Ngakali high brow
Sexalisexali
Oh la la
Sebagai jamet,
Akan ku jampi seluruh galeri seni di muka bumi.
Barorka
Oktober, 2024
Melankoli apa ada hubungannya
dengan buah melon.
Aku suka sih
Duduk di sembarang restaurant
Hanya memesan cola
Ku ingin melihat buihnya
Menaik mendaki
Menaik naik ke puncak gunung
Oh tinggi tinggi sekali
Tapi ini cola di Sarkem
Bukan cola di Colombia
Terlampau manis
Eh emang ada hubungannya
Cola melon restaurant?
Barorka
Oktober, 2024
You get so alone sometimes
That it just make no senses.
Kemarin berbaring di trotoar
Di atas rumput menghitam
Melihat mobil lalu lalang
Motor becak andong kereta
Melintas di depan mata
Klakson umpatan
Terik menyengat ke pelipis
Atap rumah hanya langit berlubang
Debu dan asap dari oli menghitam
Keramaian kota ini
Tertawa hanyut ke laut selatan.
Sambil bertanya berulang kali
Minum semalaman kenapa hanya jadi kencing
Di toilet umum 2000 rupiah
Yang dindingnya
Dipenuhi graffiti
Kebangsatan lain dari yang lain
Dalam hari kemarau begini.
Beranjak dari trotoar
Ke bar lain.
Memesan air es
Dengan tatakan bir bintangnya.
Merogoh kantong
Mencari sisa tembakau terakhir
Sial ga ada yang bisa dibakar
Hanya ada korek,
Masih bisa menyala
Untung belum macet.
Mencari sisa tembakau
Di asbak
Penuh bekas bibir
Oh la la dan om om bergizi
Merobek kertasnya
Membikin filter dari sisa bungkus rokok
Melintingnya jadi satu batang kemenangan
Hari ini.
Menghisapnya dalam.
Seperti memakan seluruh dunia
Dan memuntahkannya dengan orkestra dari komposer ternama.
Musik bermain pelan di belakang telingaku
Aku menolehkan pandang
Dari air es di depan
Mengangkat setiap sendi untuk memerhatikan
Suara itu.
Aku beralih dari pov satu
Ke orang tiga.
Aku melihat seorang pianis
Dengan jaket lusuhnya
Memainkan Lizst
Aku terbayang
Kota-kota jauh
Lolong anjing
Kereta kuda
Topi lebar
Kumis panjang
Sepatu porselen
Sapu tangan
Jari jari lentik
Parfume bergamot
Gigi ukir
Kacamata berkilau
Tapi di sekitarnya
Kota terbakar
Melalap apapun
Sampai jamban
Di tiap sudut kota
Meledak
Memuntahkan magma
Meledak
Meledek sepi
Oleh keisengan
Seorang diri.
Aku tersadar
Karena air es ku mencair
Mengenai sikut
Tersengat hawa dingin lain
Dalam musim kemarau ini
Beberapa lagu
Membuatmu menangis
Menyelamatkan hidupmu
Untuk kesekian kali.
Ketika berdansa dan tertawa hanya opsi akhir yang ditawarkan kota ini
pastikan punya rokok lain kali.
Nyebat dulu men. Masa engga.
Dih!
Barorka
Oktober, 2024