

Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. Al-Baqarah: 205
Fakta menarik yang ditemukan hari ini adalah bahwa, raja paling tidak populer dalam dekade ini: Raja Juli Antoni ternyata merupakan seorang mahasiswa tafsir pada suatu hari.
Maka, agar kritik di bawah mudah dipahami oleh Rajul, ada baiknya Minpang sebagai kawan se-zodiak ini mengingatkannya menggunakan dalil-dalil Alquran. Setidaknya, apabila ia menolak untuk tunduk pada rakyat, maka biarkan kita tunjukkan perintah Tuhan berdasarkan data yang tercantum dalam kitab sucinya. Hanya untuk orang-orang yang percaya Tuhan. Sekali lagi, hanya untuk orang-orang yang percaya Tuhan.
Untuk Minpang, yang tentu saja belum sempurna dan masih memelajari Tuhan melalui beragam kitab dan ajaran, Minpang sedikit tidak mengerti.
Bagaimana bisa seorang Ahli Tafsir? (punya ijazah atau pun tidak) tidak memiliki kemampuan untuk menafsirkan ayat (setidaknya dalam agama Islam), dan memilih untuk melawan Tuhan dengan merusak bumi? Tak heran apabila empunya jargon slepetnomic yang sama ngaconya akhirnya meminta Rajul untuk taubat.
Ah, Erick Tohir, apa kabar laporan-laporan korupsi pengadaan transportasi berupa untuk komisaris BUMN-mu di Kabupaten? Sudah selesai sengketa, kah? Sekarang berniat melakukan pengadaan alat olahraga untuk korban terdampak, ya?
Prabowo, semenjak pandemi, PT. Kertas Nusantara berhenti, dan awal tahun 2025 ini telah melakukan sertifikasi uji alat kembali, kan? Untuk mempersiapkan semuanya tentu harus kembali melakukan turn around, ya. Supaya bisnis tetap berjalan 😊
Tentu, kami semua muak dan ingin meludahi wajah para pejabat pusat dari Prabowo, Rajul, Bahlil, Ketua BNPB, Orang-orang NU, Bupati Aceh Selatan yang umrah di saat masyarakatnya kesulitan, dan tentu saja Verrel si goodboy yang parfumnya tercium semriwing sampai dua kilometer jauhnya, padahal dipikir-pikir, tempo hari kan bukan dia yang sedang menikah. Bisa-bisanya Verrel siraman pakai parfum. Ckckck. Namanya juga goodboy. Astaghfirullahaladzim.
Saat awal membangun negara ada pihak yang ngebet bikin negara Islam. Negara yang berdasar pada agama dan segala aturannya. Meskipun gagal, tapi agama sangat berperan dalam perpolitikan Indonesia. Bismillah, dipakai dulu jilbab dan pecinya ibu-bapak di istana sekalian.
Berpeci, disumpah kepala di bawah qur’an, membaca basmalah saat sambutan, tapi keputusan tetap zalim. Naudzubillahi min zalik.
Sekarang, mari kita bicara fakta.
Bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menelan lebih dari 900 jiwa, dengan ratusan korban hilang, puluhan ribu luka, dan hampir satu juta warga mengungsi, atau mungkin saat ini sudah lebih.
Skala kerusakannya begitu besar sampai pemerintah sendiri mengakui bahwa pemulihan membutuhkan Rp 51,8 triliun. Tetapi sampai detik ini, status bencana nasional masih ditahan selayaknya rahasia pelaku penculikan aktivis 1998. Mungkin istana menganggap tragedi ini hanya gangguan gorong-gorong saja.
Distribusi bantuan? Di media sosial, pejabat mengumumkan donasi blablabla tetapi di lapangan, sukarelawan tanpa embel-embel pemerintahan nyatanya bisa hadir lebih dulu, dan pada faktanya, tidak sedikit rakyat yang meninggal karena kelambanan negara yang menganggap nyawa sebagai angka. Kemudian dengan sadar, Prabowo dengan lantangnya berkata bahwa sawit adalah karunia. Naudzubillahimindzalik~
Negara memelihara para perusak ini dengan tangan kanan, lalu menghapus jejak darah dan lumpur mereka dengan tangan yang lain.
Maka tuntutan kita tegas dan tidak bisa dinegosiasikan:
Jika para pejabat ini masih ingin disebut sebagai “orang beragama,” maka bacalah kitab yang kalian pakai untuk sumpah jabatan!
Tuhan tidak menyukai kebinasaan yang disengaja! Bukankah begitu wahai orang beriman?
Dan mari kita sambut menantu paling berbakti sepanjang masa, Bobby Nasution yang kini sibuk memainkan peran politiknya seperti pemain cadangan. Rekam jejak kepemimpinannya dan kegagalannya menangani kasus Medan Zoo menunjukkan bahwa ia tidak pernah benar-benar memedulikan ekosistem! Oh f*ck off!
Sumatra bukan hanya soal manusia! Ia juga rumah terakhir bagi Harimau Sumatra, spesies yang tersisa kurang dari 600 ekor di alam liar, Bob! AI atau bukan, video yang beredar soal harimau dan gajah adalah the real warning to you! You should be ashamed for showing your careless!
Kalau kamu masih mengaku beriman dan takut sama Tuhan, maka pertanyaannya sederhana:
Tuhan yang mana yang memerintahkan kamu merusak hutan, membiarkan manusia dan satwa binasa?! Hah?!
Industri hijau industri hijau tahi kucing! Industri cuma berubah nama dan bentuk, sisanya sama! Pengrusakannya sama!
Bukan tak mungkin bencana yang sama dirasakan Masyarakat Purwasuka! Ekspansi industri yang rakus sudah terjadi di kawasan!
Di Cikopo, Purwakarta, sekarang berdiri megah proyek baru: pabrik perakitan mobil. Luasnya 38 hektar! Lahan hijau yang kemudian disulap menjadi kawasan dan aspal-aspal jalan industri yang besar, sebesar ego pejabat yang suka bilang pembangunan ini demi rakyat. Cuih!
Loker-loker pedut! Nyatanya, lapangan kerja itu sering dibuka dengan menggusur ruang hidup lain, dan menutup akses warga terhadap udara yang layak dihirup dan air bersih yang harusnya jadi kewajiban kalian buat memenuhinya. Bukti bahaya laten greenwashing ini.
Memuji-muji keberlanjutan, tapi tangannya sibuk merusak.
Pohon-pohon diganti papan-papan panel surya berlagak sok-sokan futuristik! Ya deh ya deh si paling modern.
Lucu. Lucu sekali.
Pejabat kita sudah sedemikian parahnya melenceng dari cita-cita kemerdekaan untuk kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia jadi hanya kemakmuran sekelompok kecil saja. Di negara yang sedemikian kaya akan sumber daya alamnya ini hidup masyarakatnya justru terhimpit di bawah garis kemiskinan. Kekayaan alam kita ditukar dengan kontrak-kontrak sekian miliar, sekian triliun, lalu dikorupsi. Ditambah lagi eksploitasi alam yang ugal-ugalan tanpa memikirkan keseimbangan ekosistem dan dampak buruk bagi masyarakat di sekitar. Kita sungguh-sungguh dizalimi.
Dan untuk pemuka agama nih, bicaralah yang benar. Tunjukkan keberanian kalian menegakkan kebenaran. Ingat nabi Ibrahim tidak gentar meskipun diancam dibakar, nabi Musa tidak takluk walau diancam oleh pemerintahan Fir’aun, nabi Muhammad SAW tetap teguh memegang kebenaran meskipun dipersekusi oleh masyarakat kafir Makkah. Lah, masa Anda yang baru setingkat pengurus NU sudah tidak berani berpihak pada kebenaran hanya karena dikasih jatah tambang.
Capek deh. Maka dengan ini, Minpang katakan:
“Lepas saja pecimu! Kalian terbukti tidak bertuhan!”