
Surat dari orang kumuh tak terbalas
memanggil jiwa ikut andil
Ingin bebas peraturan menindas, tanpa menimbang suara rakyat yang terhempas
Memang tuan paling terhormat
Kami harap negeri ini jangan tersesat
kemerdekaan sampai gerbang
belum masuk dalam kesejahteraan yang tenang
Sering kali sunyi merampok nasib
kita masih waras, tuan kepala keras.
Purwakarta, 28 Juli 2025
Suara penguasa menggema
5 tahun kedudukan, memungut masa kampanye
Program baru hanya penawar absurd
Nyatanya menghasut
Ada maksud dibalik kebaikan
Gila memang, tak memandang tetangga, teman, sekongkolan, bahkan ayat-ayat Tuhan menjadi senjata merebus propaganda
Jabatan berkuasa menerjang yang terlarang
Mengadili rakyat jelata
Terkadang merampas nafas hidup
rasa simpati penutup janji
sebenarnya seremoni
terlihat punya jiwa sosial, buktinya skandal.
Purwakarta, 28 Juli 2025
Mohon jangan dipilih
Pemimpin yang suka menagih
Mengobral harapan dan imbalan
Menyuarakan program seremonial
Mohon jangan didukung
Kuasa yang murung
Inginya di sanjung
Janjinya terbendung
Visi dan misinya melambung
Melarung di lorong suara meraung
Berkali-kali!
Tolong jangan dituruti
Politik mengumbar sana-sini
Kita harus teliti
Bijak memilih
Jangan terprovokasi
Hanya karena disuap bingkisan basa-basi
Mari menunggu
Sambil menikmati kopi.
Indramayu, 13 Februari 2024
Kami siapkan lapangan, nyatanya gombalan penguasa
kami akan memperbaiki jalanan, sampai akhir jabatan tanpa keterangan
Makan siang gratis, hanya hidangan para pejabat pengemis
Produk kita akan unggul, masih saja sibuk goyang pinggul
pendidikan kita sebentar lagi akan maju, kurikulum merdeka semakin tertimpa melulu
Gaji guru honorer nambah naik, malah terbalik tak pernah melirik
program BPJS gratis, banyak dramatis
Pejabat punya niat baik
agar strateginya berjalan lancar
Mencekik.
Purwakarta, 28 Juli 2025
Pilihlah yang sudah memberikan modal
Apalagi viral di media sosial
negeri kita sedang membutuhkan pemimpin yang kebal
punya daya saing segi mental dan yang penting halal
Sistemnya menebar rayuan
pasti banyak penggemar
yang diam akan tertikam
yang benar akan tercemar
Kita terbius seharga seratus
kita disuap amplop
kita tak salah pilih
mungkin saja pemimpinnya ingin menagih
sudah hal lumrah di negeri ha ha ha
Suara merintih dari gubuk
tertimbun hak-hak berserak.
Purwakarta, 28 Juli 2025
Dzakwan Ali lahir di Indramayu, penggerak seni dan Literasi Kampus Mahad Aly Kebon Jambu, penggagas komunitas Santri Menulis, pendiri Latar Karya Temulawak. Duta Baca Kabupaten Indramayu tahun 2023, Pemuda Pelopor bidang seni dan budaya Indramayu 2024. Menerbitkan 4 buku solo Sejuta Rasa Cinta, Berakit-rakit untuk Bangkit, Sang Pengabdi, Menapaki JejakMU.Pembaca puisi di acara-acara. karya-karyanya terbit di media koran Halaman Gelemaca Cirebon, Legok Media, Website Kebon Jambu, suara krajen, Serumpun Bambu, Negeri Kertas, majalah Horizon, Parahyangan, Sigap Gemilang, media Idestra, IG Residensi Sastra, Erka Pro, Nongkrong Id, Peka, dan Majalah Apajake.
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.