Urban dan Puisi Lainnya

Arini

URBAN cinta-cintaan lenyap di ujung gedung tinggi tempat orang-orang tajir menaruh candi aku masuk ke

URBAN

cinta-cintaan lenyap di ujung gedung tinggi tempat orang-orang tajir menaruh candi

aku masuk ke dalam antrean tol dalam kota yang tak berhenti membunyikan klakson

berisik banget seperti kamu kalau aku bawa kucing masuk

pulang kerja kemudian kita makan bersama di rumah dinas anggota dewan yang baru dilantik

tapi telepon bunyi melulu gak tahu waktu

lalu matamu memotong bawang dan cabai menjadi sambal matah di mangkuk artsy

“Ngeri dimarahin aku,”

dan seluruh anggota keluargamu melirik dan membiarkan kita menjadi canggung

aku gak biasa di ruangan ber-AC

semua yang mahal dan mewah-mewah adalah alergi buatku, semenjak Bapak jatuh bangkrut tapi.  

apalagi lift high ground yang seperti naik elf ke Sumedang

kayaknya aku perlu Antimo, deh

TAUBAT

Jakarta katamu menjadi tempat yang baik untuk kita tinggali

sebab kendaraan yang hobi menyerempet satu sama lain membuatku sering istigfar

Papi jadi anggota dewan jauh sebelum promosi, lalu setelahnya kamu bilang,

“Namanya juga jodoh.”

gede rasa juga jadinya padahal pernah gagal

rumah mah di Bandung aja, lah

tukeran sawo sama Nyai Al Falah seru juga

atau nyapa Abah yang lagi moyan

Moyan itu apa?”

Astagfirulloh, kamu udah lama di Bandung tapi gak tau moyan?

Alhamdulillah, istigfar lagi.”

MONEYLESS

Puisiku jelek banget kaya mbanking gak ada saldonya

Yaiya lah memangnya aku Fufufafa?

Merokok di Ekwiti Tower aja bukan ngopi ke Excelso tapi ke parkiran

Ekwiti bukan Ekwitang

Gak mau aku keluar uang cuma buat ngerokok

Haaa tahu kan cari uang itu susah

“Maaf, Kak. Pembayarannya cuma bisa cashless.”

Astaga. 51 rebu. Nanti yang 49 gak bisa keambil, dong.

“Maaf gak jadi deh, Mbak. Saya moneyless. Eh tapi kalau bayar pakai jabatan bisa?”

Menulis puisi, prosa, melukis, dan bermusik. Buku kumpulan puisinya As Blue As You telah diterbitkan di Pustakaki Press. Juni 2023 telah mengadakan Pameran Tunggal bertajuk A Quarter Century untuk mempertunjukkan hasil lukis sekaligus merayakan kelahiran buku keduanya, Jayanti. Buku ketiga, Notes of The Lost Sheep baru saja diterbitkan.

Related Post

No comments

Leave a Comment