Untuk Siapa Ultah RI Ke-80 Ini Berdentang?

Saat ada yang ulang tahun, hal paling dasar yang orang lakukan adalah mengucapkan selamat dan doa-doa baik. Namun saat Indonesia berulang tahun yang ke-80, kayaknya ngucapin selamat dan doa-doa baik saja kok rasanya terlalu berlebihan?

Belum reda perundungan (kalau bukan olok-olok) pada logo ultah RI yang ke-80, warga nampaknya masih perlu menampilkan kemangkelan mereka pada apapun yang disebut Pemerintah.

Belakangan ini juga mulai muncul gerakan pengibaran bendera One Piece. Bendera serial anime sohor asal Jepang tersebut berkibar di rumah hingga kendaraan di berbagai daerah. Aksi ini lucunya malah bermula ketika pemerintah mengeluarkan imbauan agar masyarakat memasang bendera Merah Putih sepanjang Agustus 2025.

Alih-alih merayakan dengan cara yang “diharapkan” nampaknya banyak orang memilih melakukan hal-hal yang berlawanan dari imbauan Pemerintah.

Entah sejak kapan, rasanya jiwa membangkang warga tak kenal mati. Adakah jika menjadi WNI sebegitu menyebalkan. Apakah rasa murah hati kita pada negara yang akan berulang tahun ini kian memudar?

Sementara itu anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rizki Faisal mengatakan “[menyikapi bendera one peace ini…] Kami di Komisi III akan terus mengawal agar ruang ekspresi tetap sehat, bebas, namun tetap dalam koridor cinta Tanah Air…,” katanya.

Cinta tanah air? Tidakkah istilah ini terasa kian lucu?

Mungkinkah kita mencintai sesuatu yang jelas-jelas tak pernah memberikan kita keuntungan apapun. Yang merampas tanah kita, memblokir rekening kita, dan membiarkan orang-orang sinting narsis menjadi pemimpin-pemimpin kita?

Masalahnya, betulkah kita (masih) cinta Tanah Air? JIka iya, apakah itu tindakan yang masih masuk akal?

Apa yang selama ini kita lakukan sebagai warga negara?

Jangan-jangan kita hanya terpaksa tinggal di satu-satunya rumah yang fasilitas terbaiknya tak pernah kita nikmati. Seperti tinggal bareng keluarga, tapi dititah tidur dan berak di kebon. Fuck lah kata gue teh!

Tak lama lagi Republik Indonesia berulang tahun yang ke-80. Di banyak tempat di republik ini nampaknya para warga masih akan merayakannya dengan meriah dan patut–apalagi sudah ada simpang-siur penangkapan mereka yang mengibarkan Jolly Roger.

Di kampung-kampung kita akan banyak lomba-lomba seru, sekolah-sekolah melaksanakan upacara, dan pejabat setempat membaca pidato keutamaan pahlawan kemerdekaan.

Namun semua kemeriahan itu, akan selalu menyisakan pertanyaan: untuk siapa perayaan ulang tahun ini sebetulnya?

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Al-Quran & Tafsir, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bagian dari Gusdurian Purwakarta dan Swara Saudari Purwakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Yuk Berkawan

Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.

Promo Gack dulu, dech Ayooo Berangkat!