Siapa yang masih mengampanyekan bahwa uang bukan segalanya? Apakah kau berharap menjadi bijak menyikapi uang setelah memahami kata mutiara yang entah datang dari mana itu. Apakah kata mutiara itu jurus mereka yang masih makan sepiring berdua?
“Mungkin kata mutiara usang itu merupakan nasehat bagi kita agar bersyukur menjalani hidup.” ucap kau yang juga mengaku pernah bertemu Adam Smith di dalam mimpi ganjil pada pesta makan malam, di sebuah pertemuan yang menyembunyikan dokumentasi ekonomi politik dunia hari ini.
Hei, siapakah kau yang mengaku sebagai sahabat dari lelaki pelopor teori sistem ekonomi kapitalis yang hidup pada abad 18 itu? Apakah itu kau yang menjelma sebagai motivator, mendadak muncul di televisi. Mengedukasi orang-orang miskin agar bekerja lebih keras dan setia mengabdi kepada pemilik alat produksi. Di panggung publik, kau selalu menyisipkan “Uang Bukan Segalanya” sebagai solusi yang diharapkan agar para buruh tidak menjadi buas saat mereka dipecat tanpa pesangon.
Kalau setiap pejabat memahami bahwa uang bukan segalanya, mungkinkah KPK tidak perlu berjuang untuk memberantas korupsi? Nyatanya, para pejabat terlalu cerdas menyadari bahwa uang merupakan segalanya. Dengan uang para pejabat mampu mengoleksi mobil sport, mengumpulkan aset di desa, jual-beli hutan, sampai memerintahkan seorang algojo menyiramkan air keras ke mata Novel Baswedan.
Di zaman kemajuan sains dan teknologi yang telah sampai di kamar mandi, membombardir dapur, mengindahkan ruang tamu. Kecanggihan teknologi yang menyihir dagu kau dan aku berwibawa saat membanting pintu mobil. Bagaimana memahami bahwa uang bukan segalanya? Bukankah untuk mengapresiasi teknologi kita harus mempunyai uang?
Kemarin bukankah kau baru mengganti Smartphone dengan keluaran yang terlebih terbaru? Kau sendiri kebingungan mengganti Smartphone dikarenakan spesifikasi terbaru, atau kau menjadi sulit tidur dikarenakan semua tetangga sudah memiliki Smartphone terbaru itu?
Ternyata kau bermimpi. Kau telah mati setahun lalu. Suami tercinta memukul kepala kau dengan tabung gas elpiji 3 kg. Sebagai hantu kau ingin berbagi sejarah asal-usul uang. Ya, kalau sejarah uang yang disampaikan ini salah. Anggap saja kesalahan yang dilakukan oleh hantu yang matinya disebabkan hantaman gas elpiji 3 kg tepat di batok kepala, maklumlah.
Sermua pakar sejarah menyepakati bahwa uang pertamakali dipakai oleh Bangsa Yunani Kuno pada abad ke-7 Sebelum Masehi. Uang logam didesain dengan berbagai gambar dewa-dewa, saat itu nilai mata uang logam ditentukan oleh bahan emas bercampur perak.
Ada juga catatan kuno dari Bangsa Lydia yang membeberkan bahwa mereka yang pertamakali menggunakan uang di tahun 560 Sebelum Masehi. Campuran emas, dan perak dibentuk seperti kacang polong lalu diberi cap oleh Kroisos penguasa Lydia saat itu, dengan cepat sirkulasi uang beredar di kalangan masyarakat Lydia pada zaman itu.
Hanya itu yang kau ketahui tentang sejarah uang? kalau saja kau tidak mati dengan batok kepala hancur akibat hantaman gas elpiji tiga kg. Mungkin kau masih ingat sejarah uang dari buku ekonomi di Sekolah Menengah Pertama dulu. Aku jadi penasaran karena kau terlajur berbicara sejarah asal-usul uang. Siapa yang pandai menceritakan kepadaku sejarah uang di Cina zaman dinasti kuno? Atau menceritakan sedikit saja praktik uang kertas pertamakali di eropa pada abad ke-17?
Baiklah, sepertinya aku terlalu melantur membicarakan tentang uang yang kata mereka bukan segalanya tetapi ternyata uang adalah segalanya. Dengan uang, setidaknya kau dapat mengapresiasi produk teknologi dengan memilikinya. Untuk memilikinya tentu saja kau harus banting tulang dan berusaha terlebih dahulu supaya memperoleh uang. Tidak sepertinya, meminta uang pada suami yang baru dipecat karena Pandemi Covid-19. Bukannya diberi uang, gas elpiji tiga kg malah menghantam batok kepalanya.
Sebelum meminta uang pada suami di sore mendung itu, ia sering melihat suaminya berbicara sendiri mengenai uang setelah dipecat dari perusahaan sawit. Kata suaminya, sebentar lagi ia akan bertemu dengan Anthony Giddens. Menyiapkan rapat tertutup, membahas uang yang menjadikan dunia hari ini sungguh berbahaya. Sekarang suaminya telah bertemu dengan Giddens di sebuah rumah sakit jiwa, setelah menguburkan isterinya di belakang halaman kontrakan rumah yang menunggak sudah hampir 6 bulan.