TELUR MATA SAPI
di balik tudung tersaji
seakan menyapa
“lihatlah aku sekarang”
siap menghilangkan lapar
kabarmu masih kutanyakan
; sapi siapa ?
masih ada kamu disini
; mata tak pernah berkedip
dalam lahap, ada yang bergumam
“apa yang kau tanya belum tentu sesungguhnya ada jawaban”
sebelum mendapatkan jawaban,
menyimpan seribu heran
meretas sudah pertanyaan lain
: jalan lapar pun sirna
itu yang tidak ternilai !
2022
KERUPUK DAN SATU IKAN
dalam sepiring nasi
mencari cara beradu lezat
tak peduli bagaimana pun persaingan
“jangan menambah luka pada yang sedang berjuang”
bila diselami sejenak
…tidak ada yang dipertaruhkan
…tidak ada yang memenangkan
bisa jadi mereka hanya menantang diri sendiri
kalah dan menang adalah saksi hidup
; apapun hasilnya setiap peristiwa itulah kehidupan
2022
MERETAS LARIK KENANGAN
Kita adalah kenangan
bernaung dari masa lalu
keriputnya adalah pikiran
atas pertemuan atau tidak,
sebelum kau berubah jadi kenangan
telah kumaafkan dirimu
atas kebersamaan atau tidak,
sebelum bahagia itu menghilang
telah kusimpan senyummu
Kita tidak pernah tahu,
sampai kapan mampu menangguhkan hari
Menjaga tatapan waktu,
meski sejuta misteri
Sampai akhirnya berhenti,
jadi cerita atau saksi
; selalu teraduk pagi dan sore
maka simpan larik ini
dan ambillah waktumu !
2022

Sultan Musa berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya – karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah ( 2019,2020,2021,2022) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Karya tunggalnya bertajuk “TITIK KOMA” (2021) masuk nominasi Buku Puisi Unggulan versi Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Adapun IG : @sultanmusa97