Sekeping Kertas
Di dalam, semua barang masih ada di tempatnya, kecuali satu hal—sosok yang seharusnya ada di sana.
Di dalam, semua barang masih ada di tempatnya, kecuali satu hal—sosok yang seharusnya ada di sana.
Puisi-puisi Lalik Kongkar menyoroti keindahan yang berlalu, kritik sosial, dan kepedihan akan kehilangan serta kerinduan yang mendalam.
Pagi, Bagaimana? Lampu kota mengerdip di balik kacaSungai cahaya mengalir deras dari balik kacamataKesepian para sopirPemandangan umum seperti menelan sarapan pagi. Homo Jakartensis mengantri pengetahuanDi balik catatan Khalil GibranArus ekonomi si Budi seperti membeli mi instan di warung kaki lima. Atau berjejal mengantre sop ayam dan membicarakan pembangunan kota.Pemandangan purba dari ruang patriarki kita. Jalanan […]
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.