Akhirnya Ngomongin Sebul Juga, Deh
Sebul ini Mixue Cabang mana? atau Gacoan Jenis Mie Apa?
Sebul ini Mixue Cabang mana? atau Gacoan Jenis Mie Apa?

Menarik, akhir-akhir ini teman-teman produktif sekali menulis, ya. Tidak lain tidak bukan karena tulisan pemantik sekaligus menandakan lahirnya orok baru di Purwakarta bernama Sebul. Teman-teman yang saya kenal di Purwakarata maupun Karawang turut menyampaikan opininya. Tak lupa juga Kang Farid yang saya hormati walaupun belum pernah bertemu langsung, Kang Hadi yang saya hormati dan sudah […]

Terima kasih Sebul kau sudah berani. Kau membuat orang-orang keren bertengkar elegan ahihi. Kita semua suka dengan pertengkaran ini. Kalau bisa seperti sinetron Tersanjung yang episodenya beratus-ratus. Biasanya kalau orang keren bertengkar itu semakin sehat literasi di daerahnya, dan baik untuk diamati. Misal, gaya pukulnya pake seni, nangkisnya pake seni, gaya dehemnya juga pake seni: […]

Tai kucing dengan meningkatkan minat baca masyarakat, itu tugas pemerintah, bukan kita.

Gara-gara Sebul.id bikin tulisan berjudul “Babak Baru: Sastra Purwakarta bla bla bla“, saya jadi bikin tulisan juga dengan judul “Gara-gara Sebul”. Hmmm Ya gitu sih, tulisannya sensasional. Menyinggung soal pegiat literasi di Purwakarta, dan lumayan membuat geger dunia literasi Purwakarta! Uwh. Gara-gara itu saya jadi bertanya-tanya: Apa, sih, pegiat literasi téh? Jadi seperti yang diformulasikan […]

There can be no society without poetry, but society can never be realized as poetry, it is never poetic. Sometimes the two terms seek to break apart. They cannot.”–Octavio Paz. Dalam tulisan “Babak Baru Sastra Purwakarta” Amar memetakan komunitas literasi sekaligus mendeklarasikan kelahiran Sebul. Ini menarik apalagi ia menjanjikan bakal jadi penanda babak baru perliterasian […]

Ammar dan Farid yang memang orang Purwakarta dan berkegiatan di Purwakarta saya rasa memiliki kapasitas lebih banyak untuk ngomongin tetek bengek literasi di Purwakarta itu sendiri. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, saya yang orang Karawang dan malah lama di Bandung ini rasanya gak mengenal dengan baik kegiatan literasi di Karawang. Katakanlah, dalam tulisannya Ammar nyebut ada […]

Saya bersyukur pada dua periode pemerintahan Dedi Mulyadi dan legasinya atas kerja-kerja kesenian di kota ini. Ah yang benerrr~

Seniman itu adalah "manusia pergi", bukan "manusia pulang".
