pesantren

Perempuan, Pesantren, dan Problem Pendidikan yang Tak Habis-Habis

Saya menarik napas panjang. Jadi, buat apa kemarin-kemarin kita workshop, technical meeting, dan rapat membahas kurikulum merdeka? Nyatanya jauh sekali dari kata merdeka. Ya seperti anak-anak skena dengan tagar #NoSexism tapi waktu temannya jadi pelaku pelecehan dan kekerasan seksual malah hadir yang paling depan sebagai yang mengintimidasi dan menihilkan korban.

Kota Mati itu Baru Saja Dibangun

Aku harus pergi dari tempat ini, karena Ali telah membuatku berjanji sehari sebelum ia mati. Namun tidak ada hal yang benar-benar dapat kujadikan kompas untuk perjalananku. Kota tujuanku adalah sebuah nama kota yang baru saja dipaksa bangun, justru setelah penemunya mati. Kota itu bernama Madinah Al-Ghaibiyah. Berdasarkan apa yang pernah Ali tulis, itu adalah kota […]

Lulus dari Pesantren, Saya Kaget dengan Pergaulan di Luar Pondok

Kebiasaan terpisah dari lawan jenis di pesantren selama enam tahun—dalam konteks ini dengan teman perempuan, menjadikan keadaan berkerudung dan tidak bersentuhan fisik dianggap sebagai hal yang paling aman dan wajar, alhasil saya tidak terbiasa untuk bersinggungan langsung secara kontak fisik dan selalu merasa gugup melihat teman perempuan yang tidak menggunakan kerudung. Mungkin bagi sudut pandang lain, agama contohnya, hal ini disebut kebaikan. Tapi justru di sini masalah yang mesti saya hadapi ketika kuliah.

Yuk Berkawan

Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.

Promo Gack dulu, dech Ayooo Berangkat!