Kalian, terutama kaum hawa sering nggak sih tiba-tiba merasa kalau diri kalian itu memiliki banyak kekurangan? Apalagi saat sedang nge-scroll Instagram dan melihat postingan orang-orang yang terlihat perfect (padahal belum tentu sesuai dengan kenyataan), pasti kalian akan langsung membandingkan diri dengan mereka.
“Ih, kok dia cantik banget sih.”
“Enak banget ya dia badannya bagus, apalah aku yang seperti karung beras ini.”
“Ya ampun temen-temen ku pada glow up, kok aku rasanya malah glow down.”
Tiga kalimat diatas hanya secuil dari sekian banyak kalimat yang biasa keluar dari mulut makhluk yang bernama perempuan, saat mereka sedang merasa menjadi manusia paling jelek sedunia.
Padahal faktanya, orang-orang (termasuk kalian) pasti hanya akan memposting sisi baik dari diri kita, nggak mungkin dong kita mengumbar-umbar kejelekan yang kita punya? Tapi anehnya, walaupun sadar bahwa sosial media itu hanyalah sebuah ladang pencitraan, tidak sedikit orang yang masih merasa minder setelah melihat postingan orang-orang yang ada di sosial media.
Jika kalian mengalami hal tersebut itu artinya kalian belum bisa love yourself. Self-love atau love yourself adalah perasaan dimana kamu sudah merasa cukup dengan apapun yang ada pada diri kamu, dengan kamu merasa cukup artinya kamu sudah bisa mencintai dirimu sendiri dan akan bisa enjoy dalam menjalani hidup yang penuh dengan ujian ini.
Saat kalian belum bisa mencintai diri kalian sendiri, maka akan timbul perasaan bahwa kalian itu memiliki banyak kekurangan. Perasaan tersebut akan membuat kalian cenderung selalu membandingkan diri dengan orang lain. Hati-hati gais, belum bisa mencintai diri sendiri itu bisa membuat kita terkesan seperti tidak bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan untuk kita, ih serem banget ya. Padahal Tuhan nggak mungkin menciptakan hamba-Nya dengan asal-asalan.
***
Di kalangan kaum hawa, Self-love erat kaitannya dengan masalah kecantikan. Sebelumnya ada satu hal yang perlu kalian ingat bahwa kecantikan itu sifatnya relatif, bergantung kepada selera masing-masing orang. Tidak ada perempuan ataupun laki-laki yang jelek di dunia ini. Mungkin menurut kamu pacarmu itu ganteng atau bahkan sempurna, tetapi bisa jadi menurut temanmu wajah pacarmu itu biasa saja. Jadi tak ada gunanya kalian merasa rendah diri karena cantik itu relatif.
Berbicara tentang kecantikan itu relatif, banyak sekali kasus yang bisa membuktikan pernyataan tersebut. Contohnya saja ada seorang youtuber indonesia perempuan yang cukup sering saya tonton. Channel youtubenya berisi tentang aktivitas sehari-hari dia bersama keluarganya yang tinggal di luar negeri.
Menurut saya wajahnya tidak begitu cantik namun manis, badannya kecil, kulitnya gelap khas orang timur. Saat melihat penampilannya mungkin tidak akan terlintas dipikiran kalian bahwa dia mempunyai suami seorang bule. Namun kenyataannya suami dia adalah seorang bule yang ganteng, putih, tinggi, baik pula, pokoknya tipe suami idaman perempuan banget.
Contoh di atas membuktikan bahwa kecantikan itu tidak memiliki standar yang pasti. Mungkin menurut kamu standar perempuan cantik itu tubuhnya tinggi, kulitnya putih, badannya langsing. Tapi ada kok perempuan yang tubuhnya semampai, badannya seperti kue yang kurang mengembang alias ‘bantet’ tapi di mata laki-laki dia tetap cantik. Intinya semua balik lagi kepada selera masing-masing orang.
Saya sendiri juga masih terus belajar untuk bisa mencintai diri saya sendiri. Dulu, saya merasa teman-teman saya jauh lebih elok penampilannya, sedangkan saya tak ada elok-eloknya.
Nah, kebetulan sekali saya memiliki seorang sahabat laki-laki, wajahnya tidak buruk, cukup banyak kaum hawa yang menaruh perhatian padanya. Tetapi anehnya dia lebih memilih bersahabat dengan saya yang berparas pas-pasan ini. Bahkan ada hal yang lebih aneh dari pada itu, dia pernah berkata bahwa saya cantik.
Seorang gadis yang bertubuh semampai, badannya berisi, kulitnya kusam, tidak modis, jerawatan, menggunakan kacamata ciri khas kutu buku, pokoknya seorang gadis yang sangat tidak menarik untuk dilihat ini, menurut dia cantik.
Waktu itu saya spontan bertanya, “bukankah lebih cantik mereka yang memiliki badan yang ideal daripada aku yang seperti karung beras ini?” karena menurut saya salah satu syarat cantik itu adalah bertubuh ideal.
Lalu sahabat saya menjawab “mereka yang tubuhnya seperti batang kayu, kerempeng begitu kamu katakan cantik? Bukannya terlihat cantik, malah jatuhnya seperti anak kurang gizi menurutku.” dia berkata sambil terkekeh.
Semenjak itu saya seperti tersadarkan bahwa tidak ada gunanya terus membandingkan diri kita dengan orang lain, kita hanya perlu mulai mencintai diri sendiri, cukup. Masalah dipandang cantik atau nggak itu tidak perlu dipikirkan, toh orang punya selera masing-masing.
***
Kembali lagi kepada masalah love yourself. Jika kita sudah bisa mencintai diri sendiri, percaya deh hidup kita akan jauh lebih bahagia. Masih banyak perempuan atau bahkan laki-laki yang belum bisa mencintai dirinya sendiri. Padahal tidak ada manusia yang sempurna, dibalik kelebihan pasti ada kekurangan yang dimiliki.
Ingatlah bahwa orang tidak hanya akan menilai kita dari segi penampilan saja. Masih ada banyak sisi baik dari diri kita yang dapat dijadikan bahan untuk orang menilai bagaimana kita. Yang terpenting adalah love yourself! Jika ingin dicintai orang lain, ayo kita cintai diri sendiri terlebih dahulu.