Friday, March 29, 2024
Cart / Rp0
No products in the cart.

Saya Menyukai Hidup di Indonesia, Saya Bangga!

-

Sebagai pemuda yang masih bisa disebut seumur jagung berbeda dengan Ce Arin yang sudah mulai membayar cicilan komplek pemakamannya sendiri, saya memiliki keyakinan bahwa saya bangga menjadi orang Indonesia.

Meskipun dalam beberapa hal, terkadang melelahkan. Begini, ada beberapa alasan kenapa saya sangat menyukai hidup di Indonesia dan hadirnya rasa bangga:

1. Pertama, Gotong Royong. Dalam kehidupan di Indonesia sedari kecil saya diajarkan untuk gotong royong. Waktu kecil, saya rasa hal semacam ini lumrah terjadi di mana pun. Setelah saya memiliki gawai, saya pernah melihat video orang yang jatuh dari motor saat ia berada di jalan raya, tapi tidak ada yang menolong. Kalau tidak salah, lokasinya di Jepang. Lalu dalam pikiran saya terlintas, kalau saya ada di posisi seperti itu (orang yang jatuh dari motor) dan tidak ada yang membantu, mungkin saya akan mencaci orang-orang yang tidak peduli dengan saya (karena dalam pikiran saya, orang yang sedang susah harus dibantu).

2. Kedua, keramahan. Saya menyukai lingkungan sosial yang ramah. Sesekali bertanya, atau mengobrol sambil bercanda untuk merekatkan hubungan emosional. Bagi saya, ketika kita tidak mengetahui tetangga atau orang yang ada di sekitar kita adalah sebuah kesalahan dalam menjalani hidup. Terlebih, di Indonesia keramahannya telah terbangun. Jadi tak perlu khawatir untuk sekedar basa basi. Tentu, selama tidak berlebihan

Kalau saya sebutkan yang lainnya, tentu akan sangat banyak. Saya hanya mengambil dua contoh saja. Terlepas dari bagaimana kita memahami kondisi politik yang ada di negara ini, saya tetap bangga. Perlu dipahami bahwa mencintai negara dengan mencintai pemerintah adalah dua hal yang berbeda. Saya bangga menjadi orang Indonesia karena banyak hal yang disuguhkan oleh Indonesia pada diriku. Apakah saya bangga pada pemerintah? maka saya akan bertanya, apakah pertanyaan semacam ini perlu dijawab?

Namun, dibalik rasa bangga, tentu saya memiliki beberapa hal yang kadang membuat diri saya lelah. Lelah dalam menghadapi pola yang sudah pasti tertebak. Produk hukum yang “kurang tepat”. Sejak saya menjadi seorang pembelajar, beberapa kali saya melihat beberapa poin yang keliru. Hal ini tertuang pada rancangan UU Cipta Kerja, RKUHP, dan lain sebagainya. Selalu ada beberapa poin yang terselip. Saya selalu berbaik sangka, mungkin lupa, kecapekan, dan tidak fokus. Sepertinya salah sponsor, kalau sponsornya yang bisa bikin fokus, pasti kerajaannya bener dan tidak ada yang lupa.

Terlepas dari hal yang melelahkan, saya bangga menjadi orang Indonesia. Saya mengenal banyak pemikir ulung seperti, Soekarno, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Agus Salim, Hamka, Hatta, Gus Dur, dan lain-lain. Bagi saya, pemikir dari Indonesia secara kualitas mampu bersaing dengan orang Barat. Berkat mereka, saya memiliki banyak pandangan dalam menjalani hidup, melihat manusia, negara dan segala yang ada di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms below to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Login dulu, lur~

Nyalakan Mimpimu!