Pintu Pembuka
Bibirmu perkebunan tebu
Manis mengecup kegelisahan
Di dadaku laut berdebur
Di jiwaku kau melebur
Seumpama aku buta,
kau adalah gelinjang di antara jabat tangan dan jumpa pertama
Pintu pembuka puisi-puisiku jauh berkelana
Jawaban yang Tak Butuh Pertanyaan
Coba tanya ibu bapakmu
Mampukah mereka menjawab bagaimana cinta bisa menyelusup di hati?
Jika mereka tak mampu menjawab,
Aku pun begitu
Sebab cinta adalah kebingungan
Berupa jawaban yang tak butuh pertanyaan
Masa Lalu
Masa lalu melumatku sebagai buih di laut. Ia tidak mengenal kata sembuh. Ragaku adalah bilur dan luka basah.
Kau berlalu, bahkan tak bisa kutahan lewat puisi ini. Seperti aku hidup sendiri di dunia. Dalam sunyi jiwaku kau mengetuk – dalam riuh bahagiamu aku mengutuk.
Kau tercela yang tak bisa dihukum. Aku ceroboh yang tak bisa dimaafkan. Sebab cinta telah menampakkan kekuatannya. Itu sebabnya semua tentangmu kembali pada awal puisi ini.
Selamat Ulang Tahun
Takkan kau dengar lagi
Ucapan selamat ulang tahun dariku
Sebab,
aku benci
Dirimu yang menua
Tanpa aku