Kemanakah aku harus mengadu
Menciptakan jalan menuju rindu
Jalan yang buntu di persimpangan waktu
Ataukah aku harus meniti kenangan
Di antara sembab luka yang tersirat
Pada sebatang puisi paling hakiki
Barangkali perjalanan itu benar-benar buntu
Dalam penantian menapaki jejak rindu
Lalu berliku menuju gubuk gerhanamu
Kemanakah aku harus mengadu
Ke matamu ataukah pada hatimu
Yang selalu menyusun menara di jantungku