
Profil Singkat Hardiansyah adalah pelukis asal Purwakarta yang saat ini sedang mengikuti pameran di Chillax, Kawasan Sudirman. Pelukis kelahiran 28 April 2001 ini memamerkan lukisan dengan deskripsi sebagai berikut: Pernahkah kalian merasakan rasa tinggi, selalu ingin menang sendiri, selalu merasa lebih baik, tidak mau mengalah dari orang lain, marah kesal, tidak menerima akan sesuatu hal? […]
Profil Singkat Silvia Suherman adalah seorang pelukis yang berasal dari Jatiragas, Cilamaya – Karawang. Menggemari melukis sejak SMP, Silvia Suherman telah melakukan pameran sebanyak tujuh kali. Selain melukis perempuan cantik ini juga senang memancing. Tim redaksi Nyimpang berkesempatan melakukan wawancara dengan Silvia Suherman. Berikut petikannya: Hallo Silvia! Apa kabar? Kabarnya baik Kak. Eh, panggilnya […]
Profil Singkat Ade Subhan adalah seorang ilustrator asal Purwakarta yang sudah jatuh cinta pada dunia gambar sejak kecil. Ketertarikannya terhadap ilustrasi tumbuh saat ia mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual, di mana ia pertama kali mengenal ilustrasi secara serius. Meski awalnya sempat mengerjakan proyek-proyek seperti storyboard TVC dan ilustrasi buku sekolah, Ade justru menemukan bahwa dirinya […]
Profil Singkat Najwa Aprillia Javanka (Vanka) adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 22. Ia aktif menekuni seni lukis dengan gaya semi-realis dan eksplorasi tekstur pada media kanvas. Baginya, melukis adalah bentuk ekspresi visual sekaligus sarana katarsis emosional dan refleksi atas pengalaman pribadi. Selain […]
Lagu yang berbicara tentang cinta, kehilangan, dan harapan.
Cung, yang kuliah di STT Wastukancana dan nongkrongnya di Warung Madam?! Kalau kalian kuliah di STT Wastukancana, rasanya tidak sahih kalau gak pernah nongkrong di Warung Madam. Anjayz basa-basi tea! Tapi memang betul, warung ini kaya comfort zone-nya mahasiswa STT. Wastukancana. Beragam aktivitas mahasiswa terjadi di sini, mulai dari sekedar makan, main game, ngobrol ngalor-ngidul […]
Semua orang bisa bilang saya lebay, saya sok-sokan SJW, gak bisa bercanda, baperan, atau si paling feminis soal sentimen saya sama caption-caption berbau misoginis itu.Tapi seberapa krusial sih caption-nya sampai harus menjadikan tubuh perempuan sebagai objek? Lagipula, krusial atau enggaknya sesuatu itu saya rasa aneh banget kalau harus mengobjektifikasi tubuh perempuan.
Sebanyak apapun si maba membaca, namun jika belum membaca buku yang menjadi standar abang-abangan. Si maba bakal dicap rendah tingkat literasinya. Padahal, kalau si maba menanyakan perihal isi bukunya, lebih seringnya mereka gelagapan dan menjawab sekenanya. Karena biasanya, sekali lagi, mereka juga cuma tau dari abang-abangannya terdahulu.
Takutnya, pemerintah merasa dengan memberi bantuan produk fisik saja seolah sudah berhasil menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya kompleks.
Kemarin saya bawa teman dari USA (sebut jha Huck) jalan-jalan ke satu museum di Purwakarta. Waktu udah beres keliling, pengelolanya nyamperin sambil bawa-bawa HP (mau ngerekam gitu).
Suara Cicak dari Timur Jauh Apa yang berharga di laut tak bernama Bau berbiji lada, manisan buah pala? Hal-hal apa yang penting? Mimpi-mimpi para tekukur berlayar dalam sejarah terbakar? Serta nafsu kemarau dalam bubuk mesiu di palka perahu; Atau noktah di laut lepas dan moncong senjata yang meregang di jantung hidungmu? Atau […]
Dari Gemerlap Hiburan ke Sunyi Sebatang Kara Pernah nggak sih teman-teman nongkrong di Orsel Cilamaya? Dulu, tempat itu jadi pusat hiburan bagi masyarakat Cilamaya maupun dari luar Cilamaya. Tempat paling asik buat anak muda. Tapi, belakangan, kayaknya suasana di sana udah mulai berubah deh. Memang benar apa yang dikatakan oleh Rubah, “Tidak ada yang abadi […]
Kemarin, teman saya di kantor keceletot lidahnya. Katanya badan saya terlampau kurus dan mengkhawatirkan. Saya lalu menangys di kamar mandi tapi setelah makan ESO ternyata saya haha-hehe lagi. Setelah dapat tenaga dari makanan enak, saya langsung bilang “Hei! Sini kamu duduk. Ayo kita baku hantam!” Gak deng. Air mata saya yang biasanya hanya jatuh karena […]
Hubungan yang merusak seringkali berkembang secara perlahan dari pola cinta yang mungkin awalnya tidak terlihat berbahaya. Namun, seiring waktu, pola-pola ini dapat memperkuat diri sendiri dan menyebabkan hubungan menjadi semakin merugikan dan tidak sehat.
Sebuah perlawanan formal atas rezim kesusastraan—atas bahasa yang dikooptasi oleh konflik dan kependudukan. ‘Kelembutan’ tipikal dari yang puitis dalam Memory kemudian menjelma kekerasannya sendiri; alusi yang ‘menyederhanakan’ kekerasan yang tidak terkatakan menjadi bunga-bunga berbau mesiu dan angkara.
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.