Para Penyimpang pasti udah sering dengar dong advokat atau pengacara. Apalagi, di media mainstream dan media social, kata advokat sering banget muncul ke permukaan. Terlebih, pada kasus-kasus perceraian public figure, kasus korupsi, sengketa perdata-pidana, atau perkara tata usaha negara. Tapi apa iya cuman ngurusin itu aja? Padahal, jenis dan peran advokat di masyarakat juga banyak, lho.
Wacana terkait profesi advokat diatur dalam UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (sering juga disebut UU Advokat). dvokat, advokat memliki tugas memberikan jasa hukum, termasuk konsultasi dan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien. Beda sama jaksa yang bertugas hanya untuk kepentingan negara. Pokoknya, biar gampang ingat, jaksa itu tugasnya sama kaya anak-anak Nyimpang: ngurusin kepentingan negara. Tapi karena ini tulisan judulnya advokat, jadi tentu jha kita bakal bahas lebih banyak soal advokat.
Memahami peran dan tanggung jawab dari advokat akan memudahkan kamu memilih advokat untuk membantu permasalahan hukum kamu, sehingga ongkos yang kamu keluarkan akan efektif. Berikut jenis spesialisasi advokat yang bakal bantu kamu:
- Korporasi, Bisnis, dan Banking
Advokat yang satu ini sering banget bantuin temen-temen yang berusaha baik mikro maupun skala nasional. Kerjaannya? Memberikan advise maupun membuat dokumentasi hukum yang diperlukan terkait transkasi, audit, riset ataupun keperluan investasi lainnya.
Intinya, advokat korporasi/bisnis biasanya bekerja untuk klien baik perorangan maupun perusahaan dan memastikan semua alur bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut gak ngelanggar hukum dan paling penting memitigasi risiko kedepannya baik dengan mitra maupun partner usaha kamu.
Pernah ada yang bercanda bisikin editor, “Kalau di kiri-kanan kamu mah adanya cuma Rakib Atid, coba lihat di kiri-kanan CEO tuh adanya accounting sama legal.”
Ya memang betul. Bayangin aja kalau misalkan tiba-tiba perusahaan harus pindah karena tiba-tiba ada pihak lain yang bilang kalau lahannya ternyata lahan sengketa, dan perusahaan gak punya dokumen yang bisa membuktikan bahwa lahan itu memang lahan mereka. Repot, kan?
Misalkan kamu juga punya usaha kopi nih (usaha kemitraan lagi hype), kamu punya mitra di mana saat pertama kali akan melakukan usaha komitmen kamu, perjanjiannya hanya sebatas gentlemen agreement karena kamu menganggap bahwa teman kamu itu sudah dapat dipercaya karena dari kecil sampe gede udah tau berapa kali dia kena bisul.
Namun di pertengahan jalan, partner kamu mengingkari komitmennya dengan berbagai alasan, ternyata tidak sejalan. Karena kamu berdua hanya gentlemen agreement untuk mengikat komitmen sehingga segala kewajiban yang semestinya dilakukan menjadi wanprestasi tapi kalau kamu punya perjanjian kerja sama, kamu bisa tuntut partner kamu itu huhu asal jangan menuntut orang untuk jadi apa yang kamu mau. Cmiw~
- Kepailitan
Sebagaimana namanya, advokat kepailitan ngurusin hal-hal utang-piutang, kredit, masalah keniagaan, dan perselisihan akibat hal-hal tersebut tadi. Atau, kamu punya usaha yang tiba-tiba bangkrut dan gak sanggup bayar upah karyawan, itu udah jadi kewajiban kamu cari advokat kepailitan yang kalau bisa, advokatnya juga harus bisa baca laporan keuangan. To make sure they’ll solve it!
- Kekayaan Intelektual
Kalau yang ini mungkin akan banyak main sama anak artsy. Fyi, advokat kekayaan intelektual sebetulnya gak cuma dibutuhkan pas ada kasus plagiasi aja. Tapi biasanya mereka juga tuh yang repot ngurusin pendaftaran hak cipta.
- Ketenagakerjaan
Advokat ketenagakerjaan secara umum menangani permasalahan konlik antara serikat pekerja, pengusaha, dan karyawan. Menangani juga konflik atau isu yang dimunculkan dari hubungan pengusaha dan karyawan seperti pelecehan, pengupahan, diskriminasi, dan aturan yang berkenaan dengan hak-hak karyawan.
- Pengacara Konstitusi
Intinya, pengacara ini ngurusin kasus hak-hak sipil, hukum, dan masalah-masalah lain di depan MK RI. Termasuk hal-hal remeh seperti kamu gak kebagian air bersih, atau pasien yang butuh CBD dalam takaran tertentu tapi gak bisa karena dilarang UU Narkotika. Ah pokoknya untuk itu, kamu kayanya bisa deh ke pengacara konstitusi. Eh cuman gak tahu, ya. (gak tahu bakal berhasil atau enggak) Ahh masa gini aja gak paham? Ya ngerti meureun Indonesia~
- Pengacara Keluarga
Selain ngurusin perceraian, pembagian aset, harta gono-gini, hak asuh, pengacara/advokat keluarga juga ngurusin persoalan adopsi, perselisihan keluarga, dan oh iya. Ini juga. Perjanjian pranikah.
Fyi, zaman sekarang ada perjanjian pranikah terkait kewenangan pengelolaan harta pribadi, kesepakatan kalau terjadi hal-hal yang gak diinginkan, utang-piutang (calon) suami-istri.
- Pengacara Pajak
Perencanaan pajak, menafsirkan UU Pajak, dan estimasi dampaknya buat klien mereka. Kliennya juga biasanya firma hukum, akuntansi, atau organisasi nirlaba.
- Pengacara Pidana
Pokoknya, menurut penulis, ini cukup dibutuhkan saat ini. Terlebih, maraknya kasus kriminalisasi ganja, kriminalisasi ojek online, kebocoran data, dan banyak tindak pidana yang melanggar hukum lainnya, lah. Gini. Namanya juga pengacara pidana kan, ya. Jadi mereka ya sudah pasti berada di pihak ‘yang dituduh’. Biar apa? Untuk beracara di pengadilan, tidak bisa kamu meminta ketua RT rumah kamu mewakili, karena ada etika dalam pengadilan di mana para advokat telah dibekali itu. Selain itu ya pengacara pidana ini tetap harus memastikan hak-hak dasar ‘klien/yang dituduh’ ini terpenuhi.
Yak! Intinya itu tadi spesialisasi advokat/pengacara di masyarakat. At the end, jangan takut berhadapan sama hukum.