

Profil Singkat
Neng Mayang adalah ketua Taman Baca Masyarakat Karawang yang baru saja dilantik pada Februari 2025.
Dalam kepemimpinannya di Taman Baca Masyarakat Karawang, perempuan kelahiran 11 januari ini berupaya menghadirkan semangat 4 pilar dalam berkomunitas. Semangat 4 pilar itu adalah:
1. Ruang Aman
2. Transformasi
3. Transparan
4. Inovasi dan kreativitas
Untuk mengenal lebih dekat dengan Neng Mayang dan apa saja yang ia jalankan di Taman Baca Masyarakat, Minpang telah melakukan wawancara dengan yang bersangkutan.
Berikut Petikannya:
Halo Neng Mayang! Bagaimana kabarnya?
Halo juga. Kabar baik.
Hobi naik gunung, nih. Jadi terakhir Neng Mayang naik gunung apa?
Karena waktuku sangat terbatas, biasanya aku naik gunung yang pendek pendek aja, yang sehari bisa tektok / pulang pergi.
Juli kemarin baru aja naik gunung Parang Purwakarta via buhun. Suka banget tuh. Tapi Papandayan sih the best.
Kalau lokasinya Taman Baca Masyarakat Karawang itu di mana?
Kami tersebar di 50 titik di kab karawang. Setiap kecamatan ada penggiat yang tergabung dalam forum.
Apa saja kegiatan di Taman Baca Masyarakat? Apakah hanya terbatas pada kegiatan literasi saja?
Kegiatannya beragam, sebab literasi sendiri kan adalah proses pembelajaran ya, artinya literasi hadir dalam segala hal dalam hidup kita. Dalam segala sektor. Tapi semangat yang ada hari ini, kami coba hadir di 6 literasi dasar.
Bagaimana antusiasme warga sekitar terhadap Taman Baca Masyarakat?
Kupikir positif ya, karena kami hadir dalam berbagai bentuk yang harapannya bisa relevan dengan multi segment yang kami incar.
Jadi segment mana aja nih yang TBM incar, dan ragam pendekatannya gimana?
Macam-macam sesuai dengan kreativitas dan keunggulan dari masing-masing TBM.
Misalnya Taman Baca Rumah Cinta, mereka fokus memgembangkan agraria di sekitar TBM-nya.
Anak-anak di sana belajar soal pertanian dan perkebunan.
Kalau anak ya, kami juga akan menyesuaikan dengan pola tingkat pembelajaran bedanya kami lebih membebaskan pemikiran dan keingintahuan mereka.
Kalau dewasa awal hingga dewasa kami buka ruang-ruang diskusi terbuka yang friendly ya, seperti ‘duduk bareng’.
Untuk anggota FTBM di forum kita buatkan program bersama dengan jangka waktu beragam sesuai kebutuhan. Kami harap hadirnya kami di sini bisa mendorong hasil / kekaryaan dari para anggota ataupun calon anggota yang mencari ruang belajar dan berekspresi dengan aman.
Boleh jelasin tentang 4 pilar itu?
Prinsipnya kami hadir dengan nilai nilai baru yang bisa jadi wadah yang juga berfungsi sebagai support system dari teman-teman anggota.
Ruang aman sendiri kami kampanyekan bahwa FTBM karawang menjadi ruang yang tidak memelihara produk budaya partiarki seperti seksisme, misoginis, sara, intinya kami ingin memastikan setiap orang diterima dengan nyaman dan aman. Bagi kami organisasi yang memelihara hal tersebut dapat merepresentasikan dukungan Forum Taman Baca Masyarakat sebagai wadah yang untuk kemudian bisa mendorong anggotanya pada kemajuan
Seperti pilar kedua kami yaitu transformasi. bahwa setiap anggota berhak memperoleh akses dan pengetahuan yang sama
Kami ingin menjadi organisasi yang transparan, yang pada setiap kegiatan dan programnya dapat dilihat, dijalankan, dan dievaluasi secara bersama, kami menyakini bahwa organisasi yang semakin banyak menerima feedback, akan semakin langgeng perjalanannya. kepercayaan adalah segalanya bagi roda organisasi yang sehat dan dapat berjalan jauh
Inovasi dan kreativitas tentu saja jadi andalan kami, kami ingin mejadi organisasi yang memiliki agility, yang dapat merespon kebaruan. intinya tidak mental blocking lah ya. kebaruan yang kemudian direspon bagi saya adalah sebuah bentuk betapa mungkinnya kita terus relevan dengan masyarakat.
Soal minat baca masyarakat Indonesia yang katanya rendah, sepengalaman Neng Mayang di lapangan apakah benar seperti itu? Soalnya kalau mendengar pendapat lain gitu, ada kan yang bilang kalau minat baca kita gak rendah tapi akses ke buku/bacaan yang sulit.
Haha, agaknya ini pertanyaan yang tidak pernah hilang ya.
Tapi mungkin barangkali bukan minat baca kita yang rendah, tapi aksesnya yang terbatas. ini tugas negara / pemerintah menyelesaikan masalah ini, membuka akses lebih banyak dan terjangkau.
Aku ingin mengajak teman -teman untuk melihat literasi adalah proses belajar yang terus menerus dan relevan sama kita. ini bukan produk mewah atau segmented, ini adalah kebutuhan kita semua
Membaca itu biasa aja, menulis itu kebutuhan kita.
Kita hidup seringkali diberikan banyak pilihan dan ragam informasi, menjalani hidup juga butuh kemampuan, dan agar kita jadi mampu juga berdaya, kita harus selalu bersedia menjalani proses belajar.
Belajar itu selalu terasa sulit, tapi barangkali menjalani hidup tanpa kemampuan juga agaknya bikin kita merasa bahwa segala hal menjadi salah ya? Haha.
Kalau Neng Mayang nih genre buku favoritnya apa?
Aku suka coming of age, sih. Atau fiksi kontemporer, realisme.
Gitu-Gitu, deh.
Terakhir nih. Apa tanggapan Neng Mayang soal Wapres Gibran yang gak doyan membaca?
Selamat datang di abad kegelapan.
Hahahaha.
Wah, terima kasih atas wawancaranya Neng Mayang! Semoga lancar dan sukses mengurus Taman Baca Masyarakat nya!
Aamiin! Terima Kasih!