Kali ini aku mau nyimpang dulu nih ke daerah Busan di Korea Selatan! Jauh-jauh nyimpang ke sana, aku ketemu sama nasi pecel khas Korea Selatan yang dinamain Bibimbab! Haha. Kenapa aku setarakan dengan bibimbab? Karena secara umum Bibimbab ini memiliki banyak persamaan dengan nasi pecel di Indonesia. Gak percaya? Lihat, deh.
Dokpri Sinta Gisthi
Bibimbab sama-sama berbahan utama nasi yang disajikan dengan telur ceplok, serta macam-macam sayur yang sudah direbus dan dibumbui. Menurut orang Korea, makan Bibimbab gak akan lengkap kalo nasi dan sayurnya enggak diaduk pakai Sambal. Bukan sambal kacang, melainkan sambal gochujang.
Tuh, kan! Irama sambalnya aja masih sama-sama berakhiran -ang. Keren memang, makanan yang satu ini bener-bener kembar ketemu gede di ingatan saya. Tapi ya, selayaknya anak kembar pada umumnya, pasti selalu ada aja yang bedain. Kalau Bibimbap sama Nasi Pecel bedanya apa, ya?
Sini, aku bisikin~
1. Kuning telur Bibimbab dibuat tidak kering seperti telur ceplok Nasi Pecel. Telur ceplok Bibimbab dibuat sengaja setengah matang untuk bisa diaduk bersama nasi, sayur dan sambal gochujang.
2. Pada Nasi Pecel, seluruh sayur direbus/dikukus tanpa penyedap rasa apapun. Namun, tidak semua sayur dalam Bibimbab diolah hanya dengan direbus atau dikukus seperti Nasi Pecel. Beberapa sayur untuk adukan Bibimbab sudah dimarinasi dan difermentasi. Sedangkan pada Nasi Pecel, satu-satunya sayur yang sudah difermentasi adalah tempe goreng yang biasanya malah jadi topping. Sayur pada Nasi Pecel biasanya lebih terasa hambar dan lebih dingin. Oleh karena itu, sambal kacang dibuat lebih kuat rasanya.
3. Saus Gochujang untuk adukan Bibimbab memiliki tekstur seperti saus sambal atau saus tomat dengan aroma dan rasa yang khas. Berbeda dengan saus kacang yang lebih bertekstur, berminyak, asin dan gurih. Saus gochujang kurang cocok di lidahku. Bukan karena pekatnya bumbu, melainkan karena kuatnya aroma dan rasa yang masih sulit untuk diterima seperti rasa rindu. Uwuwuwu~ Kadang seperti adanya rasa yang muncul dari bau apek dan ada sedikit asam-gurihnya juga. Lagipula, menurut saya, rasa pada Sayur di Bibimbab terasa lebih nikmat meski tidak diaduk saus gochujang.
4. Nasi Pecel disajikan di atas daun pisang, sedangkan Bibimbab disajikan di atas mangkuk bulat lebar. Perut terkadang tak kuasa menampung seluruhnya. Sajian satu porsi makan orang di Korea ternyata memang lebih besar dibandingkan sajian satu porsi makan orang di Indonesia. Sajian kecil-kecil yang kamu lihat di drama Korea itu cuma topping pelengkap saja, menu utama biasanya berporsi besar.
5. Bibimbab biasanya dilengkapi dengan nori dan minyak wijen, serta taburan biji wijen sangrai di atasanya. Sedangkan Nasi Pecel biasanya dilengkapi dengan gorengan tahu, tempe atau bala-bala yang membuat rasanya benar-benar khas Indonesia.
Itulah 5 perbedaan antara Bibimbab Korea Selatan dan Nasi Pecel Indonesia. Buat kamu para pecinta sayur dan lalapan, mungkin bisa menjadi referensi untuk memilih menu Bibimbab di rumah makan Korea Selatan. Tidak ada campuran daging apapun untuk menu ini, jadi gak usah khawatir untuk kamu yang makan makanan halal di Korea Selatan.
Tapi pertanyaannya, Nasi Pecel terenak di Purwakarta di mana, ya? Spill di kolom komentar, dong!