ArtikelSerupa

pexels-cottonbro-7341892

Di rentang waktu jahiliyah dalam hidup saya, saya sempat bermain aplikasi-aplikasi nirfaedah yang Masyaalloh, kalau dipikir-pikir sekarang, ngapain sih? Ya tapi kalau dipikir-pikir lagi, emang asyik juga sih main Tinder. Setuju, kan?

Kita bisa chat sama orang yang secara penampilan dan fotonya, kita tertarik pada mereka, dan jika mereka tertarik pada kita juga yaa bisa lah chatting-chattingan. Kita bisa meet up, dan kalau sama-sama mau, kita bisa… hm… nongkrong di Warkop, kan. Ya seterusnya sampai mampus kau ditelan mulut buaya.

Sebagai orang sok famous se-tongkrongan yang itu-itu aja, bermain Tinder kadang bisa jadi boomerang, guys. Apalagi kalau tempat tinggal kalian adalah kota yang gak gede-gede amat gitu. Katakanlah gak kaya Bandung Raya. Bandung Raya kan luas, dari ujung Cileunyi, Padalarang, Pangalengan, Cisarua, CIpageran, Rajamandala, Gunung Halu ya itu juga Bandung Raya.

Nah kalau Karawang? Mana ada Karawang Raya? Cikampek aja tidak dianggap. Hiks. Ku menangys ngetiknya. Kan gak lucu kalau kalian main Tinder ketemunya crew sendiri. Setengah mampus pilih foto terbaik, nentuin bio sampai salat istikharah, tapi di kerjaan kau dicengin anak buahmu

Ibu main Tinder, ya?”

Agak nyleneh memang. Tapi serius, deh. Aku ingin bermain Tinder yang menyenangkan, bukan Tinder yang rasanya kaya Whatsapp karena ketemu orang-orang yang itu lagi itu lagi.

Kadang suka keki, deh. Susah banget cari orang “baru” yang menyenangkan di Tinder. Ini personal, tapi kita harus tunjukkan kualitas diri kita dengan tidak menjadi annoying di Tinder. Saya jadi inget, temen pernah bilang “Lu kalau mau cari temen, jangan di tempat orang cari daging.”

Ya sometimes memang betul. Tapi, siapa yang tahu, sih? Ada orang-orang yang main Tinder karena bingung apa lagi yang harus dia lakukan seperti, GUE misalnya. Lagian, di mana lagi kita cari temen kalau diluar hujan dan lu malas membawa serta Pajero lu yang sudah duduk manis di garasi? Nih, deh gue kasih tips biar kualitas main Tinder lu setidaknya naik dan ada hasilnya, lah.

1. Jangan Pernah Tanya Alasan “Kenapa Main Tinder?”

Yaaaaaaastaga. Please deh, buaya. When you found out that I am having a boyfriend, stop asking “Terus, di Tinder cari apa?” Itu sangat menunjukkan kedangkalan berpikir lo terhadap orang seperti gue yang lebih buaya daripada elu. Gini, ya. Gue rasa gue cantik, jadi kenapa gue harus cari pacar di medsos dengan terlebih dahulu memfilter foto-foto seperti lu? Ehehehe. Sampai sini ngerti, dong. Menurut gue pertanyaan ini sangat gak sopan, sih. Besides, gak semua orang main Tinder dengan alasan yang sama dengan lu main Tinder, ya. Ngausah so ashiq deh lu!

2. Hindari Meminta Akun Sosmed Lain

Okay, iya. Gue tau, orang kalau main Tinder ya kadang pengen aja gitu make friends, liat mutual-an, nambah jaringan. Tapi menurut gue, minta akun sosmed yang lain such as Instagram dan Whatsapp it’s just a way too muuuuuuuuch, darling. Ketika dia tidak memberikan dua akun itu, ya udah. Terima. Jangan jadi annoying dengan nanya “Ah, masa sihh? 2nd acc kali itu?” DIH. Udah, lah. Auto blacklist. Elo, Elo, elooooo semua gak punya hak buat tau media sosial apalagi contact person seseorang, karena please deh. Terlalu private buat orang yang berkarir sepertiku. Halah. Mau berkarir gak berkarir, semua itu privasi yang gak layak dibagiin kecuali lo dikasih duluan. Titik.

3. Gak Usah Nanya Punya Pacar/Gak

Don’t take it too serious, deh. Ketika lu main Tinder, tidak semua orang betul-betul ingin mencari teman cuddle atau apalah. Sebagian ada yang bikin akun cuman karena temennya minta tolong liatin cowoknya ada di Tinder/enggak, kok. Jadi, uurgh. Plis, lah. Cari topik lain untuk menambah lingkup pertemananmu itu, fellas!

Intinya, jangan menjadi sangat kepo lah ketika lu melihat match-ingan lu. Gak semua orang benar-benar suka ditanya, suka dikepoin, apalagi kalau dikepoinnya sama lu. Ehe. Kalau mau cari temen yang real, ya hang out, lah. ikut sama temenmu nongkrong. Meskipun gak di warung kopi, kan bisa di teras rumah sambil ngerokok. Kurang-kurangin yuk kepo-kepo di Tinder. Bikin orang lain juga ngerasa nyaman dengan gak banyak nanya!