“Barangnya jangan lupa kirim hari ini ya teh jam 16.16,” terlintas notice pesan whatsapp dari gawai Langit.
Aku jadi teringat kalau ada jam kembar secara tidak sengaja kamu lihat. Itu tandanya ada seseorang yang sedang merindukanmu. Entah ini hanya mitos atau pun nyata. Nyatanya aku sedang rindu sama Bumi.
Tubuhku kurebahkan pada kasur lantai. Terpampang gantungan pakaian di kamar mandi maupun ruang tamu. Baik itu pakaian kering maupun pakain yang masih basah. Belum lagi pakaian yang belum dicuci sepertinya mereka telah menjerit untuk segera Langit cuci.
Rasa hampa kesal dan menyesal, merupakan sifat naluriah manusia. Entah itu dalam hal menyesali masa lalu maupun mengkhawatirkan masa depan.
Langit sangat menyukai teknologi dan dunia online. Dia sering berselancar di internet untuk mencari informasi dan kesempatan bisnis. Sebagai mahasiswa dengan keterbatasan finansial, Langit mencari peluang bisnis kecil-kecilan untuk menghasilkan uang tambahan.
Suatu hari, Langit menemukan sebuah online shop yang menawarkan penjualan produk teknologi dengan harga yang sangat menggiurkan. Dia melihat ada sebuah laptop dengan spesifikasi tinggi yang harganya jauh lebih murah daripada di toko lain. Tanpa berpikir panjang, Langit langsung tertarik dan memutuskan untuk memesan laptop tersebut. Sebagai seorang dropshipper, Langit adalah perempuan yang mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya.
Dia melakukan pembayaran melalui transfer bank dan menunggu dengan penuh harap paketnya tiba. Namun, setelah beberapa hari, paket yang diharapkan tak kunjung datang. Langit mulai merasa was-was dan mencoba menghubungi pihak online shop melalui email dan media sosial, tetapi tidak ada tanggapan.
Minggu demi minggu berlalu tanpa ada kejelasan mengenai pesanan laptopnya. Langit semakin cemas dan terus mencoba menghubungi pihak online shop. Namun, setiap upaya yang dia lakukan tak kunjung membuahkan hasil.
Langit untuk mempertanggung jawabkan kerugian atas tindak penipuan ini. Pada siapa lagi ia meminta tolong. Hanya kepada Bumi orang terdekatnya. Pagi ini ia menunggu Bumi di stasiun Cikarang.
“Eh, aku ada info lowongan kerja nih.” kata Bumi.
Tatapan kosong Langit mulai terisi oleh kenyataan.
“Kerja apa tuh?” tanya Langit.
“Menjadi sales motor dan mobil listrik.”
Langit serasa makan buah simalakama. Motor listrik dianggap sebagai alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan daripada motor bermesin bakar konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin. “Sebagai seorang sales, aku mungkin merasa bangga dapat membantu orang beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan. Tapi kamu tahu sendiri kan aku ini siapa?” tanya Langit.
“Namun, sebagai seorang aktivis lingkungan, aku sangat menyadari bahwa produksi motor listrik juga memiliki dampak negatif pada lingkungan. Salah satu komponen kunci dalam baterai motor listrik adalah nikel, yang diperoleh dari tambang nikel. Pertambangan nikel dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, seperti deforestasi, kerusakan habitat satwa liar, dan polusi air dan udara.
Dilema yang dihadapi sales motor dan mobil listrik ini adalah bagaimana dia dapat menyuarakan dan mempromosikan motor dan mobil listrik sebagai solusi ramah lingkungan, sementara pada saat yang sama menyadari bahwa produksi baterai yang melibatkan nikel juga memiliki dampak negatif pada lingkungan.
Sebagai aktivis lingkungan, kita mungkin merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi tentang dampak negatif tambang nikel kepada masyarakat, termasuk para calon pembeli motor listrik. Namun, hal ini bisa menjadi kontradiktif dengan pekerjaannya sebagai sales motor listrik.” ungkapnya panjang
“Ya mau gimana lagi, Sayang? Kita hanya bisa jadi anarkis untuk diri kita dan lingkungan kecil kita, karena musuh kita bersama yaitu kapitalisme sudah menggurita,” jelas Bumi.
“Sulit bukan berarti tidak mungkin kan?”
“Kamu tahu tidak informasi terbaru terkait perusahaan tambang nikel. Pasalnya mereka menambang ilegal. Aku dapat informasi ini dari Bela kekasih Arman,” ucap Langit.
Tidak hanya itu mereka merugikan negara mencapai 5,7 triliun rupiah. Kehadiran tambang nikel pun membuat wilayah yang ditempati tidak lebih baik. Hal ini membuat peningkatan statistik kemiskinan. Tidak mampunya menyerap tenaga kerja lokal hingga akhirnya kita bertanya untuk siapa? Siapa yang paling banyak berkorban? Siapa yang paling banyak menikmati hasilnya?