Kita adalah Rencana-Rencana yang Kau Buat Sirna
Wangimu perlahan mulai pudar dalam indera penciumanku.
Harap yang kugantungkan setinggi angkasa itu,
pada akhirnya hanya sebatas menggantung di langit-langit kamar,
dan hanya menyisakan rindu yang tak tertakar.
Pada akhirnya, kita hanyalah sebatas cerita,
antara mimpi dan imaji semata.
Kau tikam belati tepat pada dada ini,
membuat sesak yang tak kunjung pulih.
Harap yang disenandungkan dahulu hanyalah semu,
kini yang tersisa hanyalah jemu.
Kita, pada akhirnya, hanya sebuah rencana-rencana yang kau buat sirna.
Di Mana Kini Kau Bernaung?
Sore menyapa dengan mesra.
Akankah ada lagi cerita jenaka,
cerita antara kita di atas motor berdua?
Kau tiup ubun-ubunku dengan mesra,
membisikkan nada-nada cinta menuju gendang telinga.
Terkadang, pundakku pegal menahan dirimu
yang bersandar sepanjang perjalanan.
Hal itu kini hanya menjadi rindu yang tak kunjung berkesudahan.
Di mana kini kau bernaung?
Di belahan bumi yang masih bisakah kusinggahi?
Atau justru di planet lain yang tak bisa kujamah lagi?
Merindukanmu kini menjadi segumpal rasa yang menyakitkan,
di antara kesunyian yang menusuk-nusuk diriku secara perlahan.
Spasi
Barangkali hidup adalah sebuah misteri,
tak siapa pun dapat menyelami.
Atau mungkin hidup adalah sebuah kisah fantasi,
pada akhirnya kita hanya sekadar bermain ilusi.
Pada setiap sudut yang semakin mengerucut,
di dalam ruang lingkup yang kian menyusut,
dan sebuah jejak langkah yang tak lagi penuh ambisi,
berubah menjadi tak ada arti.
Pada spasi yang kemudian menjadi semakin renggang,
akankah datang sebuah keajaiban?
Di tengah nestapa yang kian menyerang,
akankah ada secercah harapan?
Di Balik Sepatu Bapak yang Jebol dan Dompet Ibu yang Koyak
Menari-nari aku dengan riang,
baju baru kemarin Bapak belikan.
Tertatih-tatih Bapak dalam berjuang,
agar semua anggota keluarga bisa makan.
Tertawa penuh gembira aku semalaman,
Ibu kasih apa yang aku inginkan.
Bersimbah keringat ibu dalam perjalanan,
penuh harap agar kami tetap bertahan.
Di balik senang selalu ada pengorbanan,
di sela gembira selalu menghadiahkan cerita.
ADVERTISEMENT