

Di Purwakarta ada sebuah komunitas yang menyebut dirinya sebagai Berisik Baik Purwakarta. Ialah sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial, khususnya pembelaan terhadap warga Palestina. Kita semua tentu sudah tahu bagaimana kejamnya penjajahan Israel di tanah Palestina. Nah, Baik Berisik merupakan program kampanye digital organik yang dibentuk dari komunitas anak muda pecinta Palestina.
Salah satu anggota dari Baik Berisik Purwakarta ternyata adalah anggota pengurus Nyimpang sendiri yaitu Fadel Muhammad, namun saat hendak mewawancarainya ternyata Fadel mengarahkan kami untuk melakukan wawancara dengan anggota Baik Berisik Purwakarta yang lebih senior, katanya. Maka berkenalanlah kami dengan Hani Rismayanti. Hani -begitu panggilannya- bertugas sebagai koordinator Wilayah di Berisik Baik Purwakarta. Lewat chat WhatsApp perempuan kelahiran Ciamis, 18 April 1994 ini menerima wawancara dengan begitu ramah, berikut petikannya:
Langsung saja ke pertanyaan pertama. Jadi Komunitas Baik Berisik Purwakarta ini komunitas yang bergerak di bidang apa?
Jadi, Berisik Purwakarta merupakan bagian dari Baik Berisik pusat yang di bawah naungan lembaga NGO SMART 171, komunitas sekaligus wadah kolaborasi bagi masyarakat Purwakarta khususnya anak muda yang peduli terhadap isu Palestina. Berdiri sejak Juli 2024, komunitas ini awalnya bergerak mengkampanyekan isu Palestina secara digital. Kemudian dibentuk seluruh Indonesia agar terbentuk aksi secara nyata dan menyeluruh. Kegiatan nya meliputi edukasi lewat champaign, aksi damai ke jalan, sosial eksperimen, seminar, kajian maupun karya.
Oh, jadi Baik Berisik Purwakarta itu semacam cabang komunitas yah? Terus nih kalau pusatnya Baik Berisik tuh pendirinya siapa?
Iya betul, Kang. Pendiri NGO smart Dr. Maimon Herawati Direktur SMART 171 selaku dosen Fikom Unpad juga menugaskan Teh Farah Qonita selaku murid beliau untuk membuat komunitas Palestina yang bisa merangkul anak muda terbentuklah baik berisik ini.
Inisiasinya sih berawal dari Teh Qonita sebetulnya, cuman sudah didelegasikan ke para penerus beliau untuk merawat kepengurusan nya. Untuk pimpro yang menjabat saat ini Teh Fatimah Azzahro.
Wah, jadi banyak yah komunitasnya gitu. Tersebar di banyak kota.
Isu Palestina kan emang menyedihkan banget. Ya, maksudnya penjajahan Israel kan kejam banget. Nah, gimana aja kampanye yang Baik Berisik lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu Palestina ini?
Betul. Maka dari itu kita berjuang banget untuk menyebarkan isu palestina ini secara masif, yakni lewat kampanye online yaitu dengan konten edukasi maupun konten kreatif anak muda. Untuk offline-nya kita berkolaborasi dengan beberapa komunitas dari aksi damai, bedah buku dan sharing session, Run for Liberation, Melukis tote bag tema Palestina, sosial eksperimen seperti kegiatan Keffiyeh Day, Sunday Morning Rise, dll. Harapan dengan berbagai kegiatan itu bisa menumbuhkan kepedulian masyarakat khususnya anak muda.
Huum, setuju banget Teh. Perbincangan soal Palestina tidak boleh tenggelam di media sosial.
Karena sekarang negara-negara Eropa yang mayoritas non muslim juga sudah sangat aware sama isu Palestina.
Yah, sayangnya saudara Arabnya kayak Saudi Arabia malah menutup mata. Aish.
Kenapa kita harus berisik? Alasannya karena propaganda Israel sudah menguasai media digital. Yang mana jutaan dolar digelontorkan Zionis untuk menutupi penjajahannya dari dunia. Bahkan sebelum 7 Oktober meletus masyarakat dunia khususnya eropa melihat yg terjadi di Palestina saat ini hanyalah sekedar konflik dua negara saja. Padahal jauh sebelum itu 1948 pengusiran besar-besaran di Palestina, bahkan pemusnahan oleh tentara zionis. Karena Pemerintah Eropa dan Amerika sengaja memframing lewat media mereka bahwasanya Palestina disini justru sebagai pihak antagonisnya. Hingga akhirnya mata dunia terbuka, kebenaran sudah mulai terlihat. Bahkan per September terakhir sekitar 70% genzi di Amerika mendukung pejuang Palestina. Mulai melemahnya project hasbara ini, berkat masifnya pemberitaan di media sosial soal isu Palestina ini.
Bangsa Arab, khususnya Saudi, Mesir, Jordan, dan lainnya masih memilih bungkam walaupun secara geografis mereka justru yg lebih muda membantu rakyat Palestina. Tapi mereka malah membuka diplomasi dengan penjajah. Ini justru aneh bukan? Negara-negara tersebut tersandera politik dan punya kepentingan nya sendiri. Cinta dunia dan takut mati, sehingga hilanglah semangat perjuangan itu, terlebih lagi, sebetulnya untuk membela yang ada di Palestina saat ini, cukup menjadi manusia saja. Gak perlu jadi Islam, atau apapun agamanya.
Sejarah pun menuliskan yang hidup di Palestina pun bukan cuma Islam tapi ada Yahudi Ortodoks, dan Nasrani. Mereka berdampingan damai dibawah kepemimpinan Islam saat itu.
Padahal kalau saja negara-negara itu pro -terhadap Palestina, rakyat Palestina tidak akan sengsara ini.
Kalau jumlah anggota di Berisik Baik Purwakarta ada berapa orang,Teh? Terus kalau ngumpulnya sering di mana nih?
Kalo pengurus nya 27 orang, tidak termasuk volunteer.
Ada markas atau tempat ngumpul rutin gak?
Ngumpulnya beda-beda, gak ada markas tetap, Kang.
Oh, terus kalau mau ikutan acara yang digelar oleh Berisik Baik Purwakarta tinggal datang aja atau mesti bilang dulu ke Baik Berisik Purwakarta?
Daftar dulu nanti dimasukin group volunteer barangkali mau ikut di pra kegiatannya juga, biar dapet juga info-info event yg akan dateng, bisa ada ruang diskusi atau dapet info terupdate tentang Palestina.
Dalam jangka waktu dekat ini Baik Berisik Purwakarta mau ngadain acara apa nih?
Acara dekat mungkin insyaAllah mau ngadain aksi-aksi kecil aja dulu, konsepnya masih didiskusikan sama tim Event.
Kebetulan di akhir tahun kita mau fokus evaluasi kepengurusan lama dan buka pendaftaran kepengurusan baru juga, Kang.
Di Instagram kan BBP kan postingannya berkaitan dengan Palestina, nah pernah kena takedown dari IG gak postingannya?
Kan ada kecenderungan pro Israel juga medsos ini?
Heu, alhamdulillah untuk saat ini belum. Cuman untuk IG Story, kalau kontennya agak sensitif yang lihatnya dikit.
Kita kadang diakalin, menyensor tulisan atau gambar.
Setakut itu Meta emang, pahadal cuman ucapan turut berdukacita untuk pejuang eh malah ditakedown.
Kalau di Baik Berisik Purwakarta ada edukasi mendalam gak soal sejarah Palestina, sejarah pendudukan Israel ke Palestina, atau peta politik di Palestina seperti Hamas gitu? Kan mungkin banyak yang belum tahu mendetail gitu.
Kalau edukasi di dalam Baik Berisik Purwakarta paling lewat sharing. Untuk edukasi dari pusat langsung kang. Entah offline lewat smart camp sama via online.
Pandangan Teteh soal Perdamaian Two State Solution itu gimana?
Tentu saja, saya menolak. Tidak ada negara untuk penjajah. Dan berdasarkan pembukaan UUD 1945 tentang penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Jika saya setuju dengan Two State Solustion berarti sama saja menormalisasi penjajahan. Oh iya, beberapa hari lalu Netanyahu udah bilang, “Kuasai Gaza!”
Caranya? Lebih dari separuh wilayah diratakan, dan ratusan orang dieksekusi.
Enggak ada niat damai sama sekali, mereka cuma pengen lanjut jajah.
Yang kemarin itu bukan gencatan senjata Itu cuma kesepakatan politik, ada tanda tangan Mesir, tapi tanpa PBB, tanpa kejelasan.
Intinya cuma buat meredam protes dunia, bukan buat benar-benar berhenti perang.
Narasi perdamaian yang menyesatkan “Perdamaian ada kalau Israel juga aman.” Padahal itu sama aja melegalkan penjajahan. Korban dan pelaku disamain posisinya. Kita gak boleh netral dalam ketidakadilan, kita berpihak pada kemanusiaan.
Solusi nya ya One-State Solution, satu negara dengan:
Hak setara buat semua warga, perlindungan buat minoritas. Hak orang Palestina balik ke rumahnya.
Pemerintahan berdasarkan hukum yang adil
Langkahnya:
1. Gencatan senjata permanen
2. Konvensi antar komunitas
3. Hak warga yang sama
4. Reformasi militer
5. Pemilu demokratis
Wah! Setuju banget sama One-State Solustion, jadi kehidupan di Tanah Palestina bakal kembali lagi seperti dulu, sebelum Zionis menjajah Palestina.
Yup!
Terima Kasih atas wawancaranya! Semoga Berisik Baik Purwakarta dilancarkan setiap kegiatannya dan tiap anggotanya memperoleh keberkahan!
Aamiin!