Demokrasi Diperkosa
Katanya negeri ini negara demokrasi
Media terdominasi rakyat kecil diamputasi
Kritikan diteriaki makar konstitusi
Kebenaran terinjak sampah substansi
Katanya negeri ini negeri pancasila
Tapi kemerdekaan dikebiri penguasa
Menyembelih akal nurani dengan paksa
Mereka lupa rakyat adalah semesta
Katanya suara rakyat anda wakilkan
Oposisi dilecehkan mikrofon dimatikan
Uang kontrasepsi hamilnya keadilan
Rakyat naik pitam suara kami dibungkam
Nyatanya rezim nodai suci amanat
Teriakan kami bak desahan akrobat
Tanah air kami krisis moral birokrat
Cuci busuk nista delik pejabat
Tumpah darah kami diperkosa daulat
Anak bangsa berkabung supremasi hukum wafat
Kematian Retorika
Lentera usang memaksa terangi jalanan
Tanah merah basah keranda kemerdekaan
Tidak ada doa terucap tadahi sumpah
Bunga kematian cuci nisan angkut sejarah
Pendidikan diperjual belikan
Oknumnya berwajah malaikat haus jabatan
Mafia lowongan kerja hak asasi jelantah
Retorika busuk hujam nalar paksa serapah
Para penjudi bertaruh receh pinjaman
Para koruptor berebutan wilayah kekuasaan
Nurani mati dibungkam hujat amarah
Ledakkan diri demi asuhan entah berantah
Kematian retorika
Orang bilang cinta itu tidak ada
Jual raga, jual diri, jual janji
Rayuan desah retorika telah mati
Lilin Perjuangan
Di malam badai ini,
Izinkan ku untuk sedikit mengumpat
Perihal angkuhnya dignitas manusia
Menjungjung tinggi tahta diatas norma
Romannya jeri, tingkahnya payah,
Langkahnya bala, ambisinya dunia.
Anak muda,
Sesungguhnya bangsa ini kriris moralitas
Pasangnya ilmu menyeretkan nafsu
Ujilah mereka dengan uang,
Uang menakhlikkan mereka yang sebenarnya.
Anak muda,
Ikuti lilin ini menuntun langkah
Ketika ia meredup, redamkanlah egomu
Mereka akan berteriak naif agar goyah
Kencangkan ikat kepala, jaga pendarnya
Agar akal mengadu pada tawakal
dan hati hangatkan nurani