Garis Takdir

Tentang cinta yang diatur oleh takdir Tuhan.

Menjemput Takdir

‘Ku ketuk pintu takdir
Dengan aku yang apa adanya
Namun, langit masih membisu
Membiarkanku menari bersama waktu

Dia…
Karya Tuhan yang sempurna

Wajahnya…
Fajar yang ingin kupandangi

Suaranya…
Senandung yang ingin kudengar

Tawanya…
Angin yang ingin kupeluk erat

Jika namanya tertulis untukku
Akan kubawa dia ke sisi-Mu
Namun, jika takdir berkata lain
Biar doa yang menemaninya.

Bimbang di Persimpangan Takdir

‘Ku ketuk pintu takdir
Dengan hati yang masih ragu
Antara suaraku atau angin
Mana yang harus kudengar?

Dia…
Nama yang bergetar di dadaku

Namun…
Pikiran dan hatiku membingkai keraguan

Tuhan…
Adakah tempat untukku di sisinya?

Jika hatiku berhak memilih
Mungkin aku telah berlari kepadanya
Namun, jika takdir menuliskan jarak
Biarlah namanya tetap kupeluk dalam doa.

Takdir yang Tertulis

Telah ‘Ku Titipkan namanya di langit
Sebelum kamu turun ke bumi
Telah ‘Ku susun jalannya rapi
Sebelum hatimu memilih sendiri

Jangan resah
Segala sesuatu ada waktunya
Apa yang kau damba tak selalu nyata
Tapi, yang Kuberikan takkan sia-sia

Jika ia untukmu
Kakinya takkan ‘Ku Ijinkan ke arah lain
Tak perlu kau genggam erat
Hal yang bukan milikmu

Dia dan kau itu milik-Ku
Jika ia bukan bagian takdirmu
Lepaskanlah
Aku tahu yang terbaik untukmu.

Seorang hamba yang suka nulis, doyan ngopi, dan gemar mendalami berbagai hal baru.

Related Post

No comments

Leave a Comment