Espresso Tengah Malam

Kumpulan puisi ini menyuarakan ironi kekuasaan, pergulatan kerja di malam sunyi, dan kegelisahan jiwa yang terus mencari arah di tengah absurditas kehidupan.

Tukang Pidato

Kucing panggung kembali mengeong

Menggoda dengan swasembada

Kita tahu ini omong kosong

Tapi, massa tak mau senada

Tumpukan lahan = penggusuran

Bangun food estate sampai pelosok

Orang-orang adat dilemparkan

Berjalan pincang terseok-seok

Pembicaraan di hotel mewah

Membahas lobi dan bagi hasil

Hari tidak ‘kan menjadi cerah

Karena ada tingkah yang tengil

Iya, karena tukang pidato

Yang pikirannya suka aja salto.

2025.

Espresso Tengah Malam

Tengah malam ada nih garapan

Mesti menyortir dan analisis

Mata terus memilih bertahan

Hadir espresso yang manis

Aku seringkali gelagapan 

Menyantap data-data berbaris:

Ada dalam lembaran-lembaran 

Yang tak pernah habis-habis.

2025.

Terjaga

Aku sedang tidak sanggup lelap
Karena kepala menjelajah
Ke masa lalu yang penuh ratap
Ke masa depan yang sangat resah

Di masa lalu tak ada rumah
Di masa kini tak ada jalan
Di masa depan ada amarah
Di pikiran aku: kedinginan.

2025.

Related Post

No comments

Leave a Comment