Puisi

Puisi-puisi dari Para Penyimpang, dikurasi oleh kami untuk mewakili apa yang menurut kami, NYIMPANG BANGET. Alias ori dan dekat dengan “Semangat Zaman” ini.

Di sinilah Para Penyimpang menjadikan puisi jadi tempat pelarian, perlawanan, atau sekadar main-main rasa. Baca, atau ikutlah mencatat bersama kami.

Penuh Tanya

Penuh Tanya Hitam itu adalah aku Dan kau terlalu putih untuk ku miliki Ku coba merubah hitam menjadi merah Tapi pada kenyataannya kau terlalu abu-abu bagiku Apa mungkin rasaku untukmu seperti hitam dan putih? Atau bahkan hanya sekedar abu-abu? Mungkin Tuhan tak menakdirkan kita bersatu Tapi mengapa rasa ini terus menggebu? Memanggil namamu Menginginkan keberadaanmu […]

Gelagat Preman Kota

Gelagat Preman Kota dunia rabun mengenali kami para tualang berstatus preman kota wajah sangar, seringai mengulas senyuman bikin mangsa gentar tubuh gemetar kami sematkan giwang, cetak tato di badan ikon pembeda siapa kawan mana lawan kutahu dari teman parlente, tangan kanan juragan judi online, merangkap keamanan kedai-kedai kopi katanya, kami korban kemiskinan struktural tenggelam di […]

Tak Ada Hitam dalam Madu dan Kopi

Derap Senyap Senja kala Tuhan membariskan tentara-Nya dititahkan mereka menidurkan mentari bagi yang pengap hari biar ada yang gelap juga Tuhan pun pula memanggil penyangga rembulan agar bangun, biar ada terang temaram di senyap jelang malam dan hari saat Tuhan memperjalankan semesta mempertemu kaki dengan pijak letih perbatasan hari, selepas bunyi-bunyian jadi lirih entah sepi […]

Malam Dingin Tanpa Kata

Perjalanan Perjalanan tak pernah sesunyi ini Melewati terik tanpa titik teduh Melalui kelam tanpa secercah petang Hampa saja yang sering memanggil Dari sudut-sudut hati penuh resah Perjalanan juga tak pernah semenakutkan ini Menelusuri lorong tanpa kawan Menghampiri terjal tanpa genggam Hanya sepatu lusuh berdebu Temani kaki rapuh yang gemetar Bukan aku takut sendirian Hanya saja […]

Sampai Jumpa di Akhirat

Sampai Jumpa di Akhirat 1tidur adalah mati sughrodan mimpi itu gambaran kecil alam akhiratmaka mana mungkin Kamu tidak takut pada nerakanamun suka berdoa agar terhindar dari mimpi-mimpi yang burukdan bagaimana mungkin Kamu tak ingin masuk surgasedang Kamu suka kesengsem untuk dapat mengulangi mimpi indah itu lagi 2pada siang harimengapa Kita tak pernah meraguakan datangnya malamkarena […]

Mungkinkah

Mungkinkah Hujan baru saja usai tumpahkan cintanya Jadikan senjaku semakin mempesona Lukisan tujuh warna di lengkung cakrawala menambah indahnya suasana Momen ini selalu menyimpan misteri Terkadang terlena Terkadang tak berdaya Pada jingganya yang merona Pada merdunya nyanyian pipit beranjak pulang pada deburan ombak yang menghempas karang Pada caranya yang tenang mengakhiri kisah tuk memetik kenangan […]

Jam Segini

Jam Segini  jam berapa akhirnyamalam menjelma lautanwaktu yang kamu putuskanuntuk menyeberang ke lain diri saat kamu memilihbekal-berlayar ataunekat-berenang jam segini apa yang kamu pikirkan,sebotol pembersih lantai ataudua butir pil untuk tidurmu? jadilah terbuka, katanyadan mataku selalu terjagamenunggu sihir terlahiratau hari-hari begini berakhir jam berapa akhirnyamalam jadi pemakamantempat yang kamu putuskanuntuk melayat ke lain diri   […]

Menyandarkan Mata ke Luar Jendela

Menyandarkan Mata ke Luar Jendela Gemuruh awan mendung pecah di atas gerbong ini,dan serpihan-serpihannya yang tajam adalah hujan,berserakan di jalan kereta, juga di tubuh orang-orangyang pulang kerja. Di gerbong lima, bapak-bapak karyawan–tepat didepanku, menyandarkan matanya ke luar jendela danmembuang semua yang dilihatnya: sawah, antenarumah, genting-genting yang basah dan persoalankantor yang membuatnya lelah. Di kursi kami, […]

More posts
Yuk Berkawan

Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.

Promo Gack dulu, dech Ayooo Berangkat!