Puisi

Puisi-puisi dari Para Penyimpang, dikurasi oleh kami untuk mewakili apa yang menurut kami, NYIMPANG BANGET. Alias ori dan dekat dengan “Semangat Zaman” ini.

Di sinilah Para Penyimpang menjadikan puisi jadi tempat pelarian, perlawanan, atau sekadar main-main rasa. Baca, atau ikutlah mencatat bersama kami.

Riang di Daun yang Rindang

Riang di Daun yang Rindang Bukan tanpa harapan orang riang tertawa. Melihat pohon tinggi lebat. Siap untuk menuai buah-buah yang sehat. Tertawa menikmati sebat. Topi diletakan pada tukak palu. Ibu mengantar makan sambil membungkuk. Punggung ibu memang bungkuk … Maklum, faktor umur. Bunyi traktor tak henti sampai petang, Budi yang berhitung, 1, 2, dan 3. […]

There is Question I Can’t Askmore

We Do Own Ourselves it must have been a thousand “Are you okay?” today for kissing your curves 4 hours long tell me “You own me.” or “I’m all yours.”or whatever to declare but falling in love are fool “We do own ourselves.” you teach me already 2019 There is Question I Can’t Askmore an […]

Penuh Tanya

Penuh Tanya Hitam itu adalah aku Dan kau terlalu putih untuk ku miliki Ku coba merubah hitam menjadi merah Tapi pada kenyataannya kau terlalu abu-abu bagiku Apa mungkin rasaku untukmu seperti hitam dan putih? Atau bahkan hanya sekedar abu-abu? Mungkin Tuhan tak menakdirkan kita bersatu Tapi mengapa rasa ini terus menggebu? Memanggil namamu Menginginkan keberadaanmu […]

Gelagat Preman Kota

Gelagat Preman Kota dunia rabun mengenali kami para tualang berstatus preman kota wajah sangar, seringai mengulas senyuman bikin mangsa gentar tubuh gemetar kami sematkan giwang, cetak tato di badan ikon pembeda siapa kawan mana lawan kutahu dari teman parlente, tangan kanan juragan judi online, merangkap keamanan kedai-kedai kopi katanya, kami korban kemiskinan struktural tenggelam di […]

Tak Ada Hitam dalam Madu dan Kopi

Derap Senyap Senja kala Tuhan membariskan tentara-Nya dititahkan mereka menidurkan mentari bagi yang pengap hari biar ada yang gelap juga Tuhan pun pula memanggil penyangga rembulan agar bangun, biar ada terang temaram di senyap jelang malam dan hari saat Tuhan memperjalankan semesta mempertemu kaki dengan pijak letih perbatasan hari, selepas bunyi-bunyian jadi lirih entah sepi […]

Malam Dingin Tanpa Kata

Perjalanan Perjalanan tak pernah sesunyi ini Melewati terik tanpa titik teduh Melalui kelam tanpa secercah petang Hampa saja yang sering memanggil Dari sudut-sudut hati penuh resah Perjalanan juga tak pernah semenakutkan ini Menelusuri lorong tanpa kawan Menghampiri terjal tanpa genggam Hanya sepatu lusuh berdebu Temani kaki rapuh yang gemetar Bukan aku takut sendirian Hanya saja […]

Sampai Jumpa di Akhirat

Sampai Jumpa di Akhirat 1tidur adalah mati sughrodan mimpi itu gambaran kecil alam akhiratmaka mana mungkin Kamu tidak takut pada nerakanamun suka berdoa agar terhindar dari mimpi-mimpi yang burukdan bagaimana mungkin Kamu tak ingin masuk surgasedang Kamu suka kesengsem untuk dapat mengulangi mimpi indah itu lagi 2pada siang harimengapa Kita tak pernah meraguakan datangnya malamkarena […]