Puisi

Puisi-puisi dari Para Penyimpang, dikurasi oleh kami untuk mewakili apa yang menurut kami, NYIMPANG BANGET. Alias ori dan dekat dengan “Semangat Zaman” ini.

Di sinilah Para Penyimpang menjadikan puisi jadi tempat pelarian, perlawanan, atau sekadar main-main rasa. Baca, atau ikutlah mencatat bersama kami.

Pangeran Kecil

Membuatnya seolah mengenal bahasa bintang dan bahasa pasir. Paling terik hanya sejengkal ini hanya monolog bintang mati.

Sore dan Rafika Duri

Pagi, Bagaimana? Lampu kota mengerdip di balik kacaSungai cahaya mengalir deras dari balik kacamataKesepian para sopirPemandangan umum seperti menelan sarapan pagi. Homo Jakartensis mengantri pengetahuanDi balik catatan Khalil GibranArus ekonomi si Budi seperti membeli mi instan di warung kaki lima. Atau berjejal mengantre sop ayam dan membicarakan pembangunan kota.Pemandangan purba dari ruang patriarki kita. Jalanan […]

Kota Taring

Kutang penyair ibukota melulu menghujani alam dengan interupsi yang singkat

Suara Cicak dari Timur Jauh

  Suara Cicak dari Timur Jauh   Apa yang berharga di laut tak bernama Bau berbiji lada, manisan buah pala? Hal-hal apa yang penting? Mimpi-mimpi para tekukur berlayar dalam sejarah terbakar? Serta nafsu kemarau dalam bubuk mesiu di palka perahu;   Atau noktah di laut lepas dan moncong senjata yang meregang di jantung hidungmu? Atau […]

Indonesia Full Senyum

Adalah Nama yang Diberikan Ibu pada Anaknya Indonesia adalah nama yang diberikan Ibu kepada anaknyayang kini telah menjadi dewasasetelah menikmati masa kecil bersama raja-raja yang luhursetelah melewati masa remaja bersama para penjajah yang rendahanIa menggeliat, kuatmenjadi dirinya sendiri Indonesia telah tumbuh dewasaIa pengasih kepada semuapenyayang tanpa dendampenyabar terhadap orang-orang jahiltetap bersyukur di antara orang-orang tamak […]

Malam Merindu

Malam Merindu Rindu hadirmu kujumpai dalam bayangan Yang selalu kau hembuskan pada semilirnya angin malam Kidung nyanyian jiwa pun hanyut Bersama perasaan yang semakin meramu kekuatan rindu Bisik mesra kau labuhkan pada kekuatan sang malam Yang semakin sempurna aku dapatkan bersama mimpi-mimpi saat lena menjemput lelahku   Di serambi sunyi aku merindu akan arti sebuah […]

Rutinitas dan Puisi Lainnya

Rutinitas barangkali tak ada hal baru dalam hidup, seperti mengulang pekerjaan yang sama; membuka mata saat matahari terbit dan pulang ketika mulai terbenam     Sepi kusembunyikan jadwal-jadwal dalam kalimat ingin pergi keluar sebab angka-angka dalam kalender adalah tatapan sinis kebudayaan atas peringatan tigapuluh september hingga tak tersisa merah selain darah   sementara kukendarai sepeda motor, […]

Foto Usang

Foto Usang Sejenak aku pandangi foto kelabu itu, terlihat usang dan warnanya pun sudah mulai pudar Tergerus oleh waktu dimakan oleh usia Selembar foto dengan berjuta cerita Kenangan masa lalu yang pernah terlewati Suka duka mengarungi lautan tantangan, hingga bisa berlabuh di tempat impian   Dalam foto itu tergambar guratan-guratan lara Ketika telanjang kaki menapaki […]