Puisi

Puisi-puisi dari Para Penyimpang, dikurasi oleh kami untuk mewakili apa yang menurut kami, NYIMPANG BANGET. Alias ori dan dekat dengan “Semangat Zaman” ini.

Di sinilah Para Penyimpang menjadikan puisi jadi tempat pelarian, perlawanan, atau sekadar main-main rasa. Baca, atau ikutlah mencatat bersama kami.

Tahun Akhir

Tahun Akhir Bagaimana cara mencatat lengkapKilometer-kilometer paling panjangDalam hidup kita? Bagaimana cara lain menulisAku 32 tahun, tidak menyesali apa punSambil menahan kram di pantat dan perut? Tak apa memimpikan duniaYang tak pernah ada 100 Tahun setelah hari iniNamamu telah dipakaiOrang berbedaBerkali-kali Tubuhmu paham arti tidur,Tapi tak pernah pahamArti “tidak memikirkan apa-apa” Berapa teguk lagiYang kau […]

Getir dalam PPN 12%

Getir dalam PPN 12% Kabarnya PPN 12% bakal munculAda makan bergizi gratis sudah kadung jadi sumpahBuzzer-buzzer nalarnya tumpulMengikut klausa-klausa sampah Ada harga dari peraturan dan keputusanKhalayak aduh pening berbondong-bondongKarena dompet sudah mutlak ditodongUntuk merawat setiap ketidakberdayaan Siapa yang mau peduli pajak?Kalau kesejahteraan plak-plak retak gedubrak! Desember, 2024. Kehidupan Urban dan Kursi Minimarket Tengah malam sudah […]

Meniti Tangga Asa

Meniti Tangga Asa Untuk kedua raga yang aku cintai Badai akan ku terjang, samudra akan ku seberangi Demi mimpi yang tak terucap, namun tersimpan banyak harap Langkah yang terkadang goyah Terus terjatuh dan terluka Tak akan menghilangkan tekadku ‘tuk berusaha Aku percaya, tidak ada cita yang mustahil selama doa menyertai Meski tangis darah terus menetes […]

Hari-Hari Biasa di Jakarta (Bagian II)

Jakarta Pusat Derita Di Jakarta tidak ada Senin atau Selasa. Kalender mencatat semua tanggal hitam sebagai peringatan perang. Orang-orang di KRL angkat tangan desak-desakan. Buruh-buruh buru-buru tiarap di hadapan pencakar langit. Anak SMP pakai uang bayaran buku yang kurang ceban buat beli kain putih; tanda menyerah. Mengenakan kemeja putih pudar warnanya dengan kancing tak lengkap, […]

Hari-Hari Biasa di Jakarta (Bagian I)

Hari-Hari Biasa di Jakarta “Asli mana, mas?” Tanya asing basa-basi dalam bahasa Gambar serta tayangan televisi Hari ke hari Lapisan kulit baru Tumbuh di tubuhku Aku lupa bagian mana dari diriku Yang palsu Aku abaikan pertanyaan itu Menuruti anjuran Pak polisi, “Di Jakarta, jangan bicara dengan orang—atau apa saja yang—asing” Gerbong KRL panjang-panjang Gedung perkantoran […]

Dilahap Kelam

Yang Terhempas di Perjalanan  Petang itu senandung tak menggema Fragmen ingatan mulai bertamu Kau, aku, dulu saling berdarma Setiap cerita adalah temu Jantung siap meledak kapan saja Layaknya ranjau untuk serdadu Melempar nasib seumpama dadu Perjalanan sampai di titik senja  Kisah lampau kerap kali memikat Untuk yang masih bermimpi terikat. 2024. Dilahap Kelam Apa yang […]

Kawin Lagi

Aku Ingin Memenggal Kepala Ibumu Aku bermimpi nasibmu menjadi burukEngkau menghamili empat wanita lalu kau sendiri disembunyikan Ibu Bapakmu Engkau datang meminta pertolonganku “Cuih! Itu kan yang Ibumu mau?!” Begitu saja aku memuntahkan segala yang sudah kutelan seperti Yunus. Aku ingin memenggal kepala ibumu dan menggantungnya di dinding-dinding kota “Lihatlah saudara-saudari! Orang ini yang sudah […]

Puisi Selamat Malam

Budak CintaKau bisikkan rayuan-rayuan cintasaat aku berada di tengah ritual doa,Kau ingkari semua diksi-diksisementara namamu masih kusebut dalam puisi Akulah lelaki yang terusir dari surgasebab dosamu yang egois mengejar dunia.Sebelum matahari di matamu itu tiba di baratsebelum keegoisan cinta membawa kita ke akhirat. Terserah kalua kau tak mau, bahkan sekalipun diamengirim nama yang bukan dirimuakan […]

Catatan-Catatan Kaki Gubuk Hutan

Menulis Lagu Pop Siang iniAku ditelponSeorang wanitaDi kota asingDengan nada bicaranya yang asingDia tidak banyak bicaraHanya sepatah dua patah kataBercakap aku menginginkanSesuatu darimu.Padahal hari iniAku sudah cukup kekuranganCheap cigar, rented room with broken toilets, smells of piss and death.Mungkin dia terkena hepatitisAtau hernia, atau semacamnyaAku tidak begitu mengenalnyaMelainkan hanya surat menyuratSekitar dua tiga kali lewat […]

Keinginan-Keinginan

Keinginan-Keinginan Aku kesulitan menghafal nama dan rute jalanDalam pikirku, lautan bergejolakDalam dan diam Aku tak mengenal orang-orang di kota ini –Mereka sibuk menganggap aku orang asing Aku menyukai satu gadisYang tak menyukaikuMengubah hari-hari jadi kesialanYang ingin segera kuakhiri Aku ingin berteriakKencang sekali Seolah semua hal burukLenyap begitu saja“Aku ingin melawan,”Seperti kata Wiji Meski pertanyaan-pertanyaanTak pernah […]