Kita adalah Rencana-Rencana yang Kau Buat Sirna
Sebuah penggambaran tentang kehilangan, kerinduan, dan pengorbanan dalam cinta serta kehidupan.
Puisi-puisi dari Para Penyimpang, dikurasi oleh kami untuk mewakili apa yang menurut kami, NYIMPANG BANGET. Alias ori dan dekat dengan “Semangat Zaman” ini.
Di sinilah Para Penyimpang menjadikan puisi jadi tempat pelarian, perlawanan, atau sekadar main-main rasa. Baca, atau ikutlah mencatat bersama kami.
Sebuah penggambaran tentang kehilangan, kerinduan, dan pengorbanan dalam cinta serta kehidupan.
Abdul Malik Sopyan menggambarkan derita komunikasi modern yang melelahkan, ketimpangan buruh perempuan dalam pusaran kapitalisme, dan kegelisahan guru honorer yang terjebak dalam kemiskinan serta ruang kelas yang kehilangan semangat.
Kesunyian dalam perjalanan pulang, keterasingan dalam rutinitas, dan kegelisahan yang merampas istirahat.
Puisi-puisi Lalik Kongkar menyoroti keindahan yang berlalu, kritik sosial, dan kepedihan akan kehilangan serta kerinduan yang mendalam.
Hamzah's poetry intertwines themes of power, betrayal, justice, and self-reflection through narratives of cursed heroes, legal paradoxes, personal failures, and introspective echoes.
Puisi-puisi Rifqi dalam "Di Sudut Sinjai" mengalirkan refleksi mendalam tentang cinta, kehidupan, teknologi, dan keheningan jiwa, menampilkan sensitivitas yang penuh makna.
Kumpulan puisi "Senja yang Pernah Aku Rindu" karya Rian Ferdianto adalah refleksi mendalam tentang kerinduan, kehidupan manusia, dan keadilan yang terpinggirkan.
"Pilihan yang Tak Sejalan" menggambarkan perjalanan menerima luka, kehilangan, dan harapan melalui keheningan, perpisahan, serta doa yang menggema kepada Tuhan.
Kumpulan puisi ini menyuarakan ironi kekuasaan, pergulatan kerja di malam sunyi, dan kegelisahan jiwa yang terus mencari arah di tengah absurditas kehidupan.
Di Balik Tubuh yang Berat Di bawah beban tubuh yang tak ringan Ada jiwa yang merintih, pelan tapi pasti Langkahnya berat, napasnya terengah Namun semangatnya tak pernah menyerah Mata-mata menilai, mulut-mulut mencemooh Setiap pandangan menjadi duri, setiap kata menjadi pisau Namun di dalam dadanya, ada tekad yang berapi Melawan dunia yang tak henti-henti menghakimi Di […]