Puisi

Puisi-puisi dari Para Penyimpang, dikurasi oleh kami untuk mewakili apa yang menurut kami, NYIMPANG BANGET. Alias ori dan dekat dengan “Semangat Zaman” ini.

Di sinilah Para Penyimpang menjadikan puisi jadi tempat pelarian, perlawanan, atau sekadar main-main rasa. Baca, atau ikutlah mencatat bersama kami.

Melihat Buruh Perempuan

Menghapal Nama Perawat Untuk suster Ulfah dan Tresna aku mencatat satu hal; semuanya nampak serasi, papan tanda pengenal memuat nama yang sulit di eja, kacamata yang terlalu besar, kerudung yang terbuat dari langit sore, sedikit merah, sedikit jingga dan sedikit cerah. mengapa bidadari harus hidup dan tumbuhdi tempat kenyataan lebih menyakitkan dari mimpi buruk? 4 […]

Menudung Sajikan Iman

Kau pergi ke dapur dan meninggalkan pria itu di kamar. Melihat makanan di meja Lalu bertanya "mengapa kita tidak pernah menudung sajikan iman sehingga mudah dicuri kucing liar?"

Notes of The Lost Sheep III

now she’s walking naked as her fleece stuck on a tree-trunk while she wandered her cold barefoot stepped on the damp twigs; shatter a piece of dry leaves she kept struggling even when her body freezing the whole memory gave her no favor unless a tremendous breaking order on the other hand, The Good Shepherd […]

Menanti

menanti tanpa tahu kapan akan berhenti hanya mengikuti alur hati baik tidak nya seakan tidak peduli padahal ia memilih untuk pergi Lihat!!! dia bersama bunganya tumbuh bahagia jangan seperti hama yang datang merusak terbang tinggilah seperti kupu-kupu  walaupun hinggap didekat bunga akan sama indahnya  aku senang melihatmu walaupun sekarang jauh berbeda kamu dengan bungamu, dan […]

Cermin

mudah mengutuk bahkan membencipada suatu hal yang dirasanya kurang tepat,tetapi begitu melihatnya di depan cermin, “Kenapa masih merasa kurang?” padahal sudah menjadi versi terbaik untuknyamelakukan semuanya dengan penuh dan sungguh, agar cangkang nya tidak malu tidak perlu pengakuan sebab hebat dari dulusadar dia bahkan paling taubukti “dia tidak juga berhenti” sekarang perlu diterima Peluk ia […]

On My Grave

my body was a torn cloth a man sew it and dope me a dozen of perplexity   I’d be gone for my soul felt like thrown walked closely the death passed into a silent land; waiting for my corpse dropped on purpose   on my grave, everything ours burried flawless.

Sian Djin Ku Poh

  they had a long conversation in an empty pair of chair   there was a sturdy crimson gate rounded by a couple of red dragons captured in a glance   as red as your flesh when you feeding my lust by a red blush   a smoke of blueberry cheesecake came from flavoured pod […]

Notes of The Lost Sheep II

The Last Night in Heaven I was having a chit-chat with Gabriel, my oldest friend, the classic one   He said God’s gonna kicked me out of here   I ran to God and asked Him why but none of the answers made me wanna be on earth I cried histerically like a fainted prey […]

More posts