Karya

Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?

Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.

Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).

Tiga Menitan, Dua Dentuman, Satu Pelukan

Dentuman misterius dari arah Jatiluhur memecah suasana di kafe Kilas Balik, memadamkan listrik, dan memutus sinyal. Sambil menyalakan rokok kedua, Nik mencoba merangkai logika ledakan, sementara Jon tetap sibuk meracik kopi dalam gelap.

Patung Badak

Patung Badak karya Fajar Maritim mengisahkan Muit, pemuda yang bergulat dengan kekecewaan cinta di Taman Sri Baduga. Melalui perjalanan emosional yang dibalut humor, cerita ini menggambarkan perjuangan menghadapi kegagalan dan menemukan makna baru dalam hidup.

Espresso Tengah Malam

Kumpulan puisi ini menyuarakan ironi kekuasaan, pergulatan kerja di malam sunyi, dan kegelisahan jiwa yang terus mencari arah di tengah absurditas kehidupan.

Pranikah: Tugas Akhir 2024

"Menikah adalah ibadah, jadi semuanya harus tertib," kata petugas KUA dengan senyum penuh wibawa. Tapi, siapa sangka 'tertib' di sini termasuk surat pernyataan tanpa kucing, tes berenang kilat, hingga pantun dadakan dari saksi yang panik? Di tengah semua absurditas itu, Raka dan Aulia hanya bisa bertahan—karena cinta, atau karena nggak ada pilihan lain.

Orang Cikampek itu Merasa Sudah Tak Ada Cinta di Purwakarta Ini

Cuma Oco Islahuzzaman yang punya minat serius untuk menyalin-tempel kemudian menghafal “fakta” unik yang, kalau diperhatikan dan (jika Anda punya banyak waktu luang) dipraktekkan, jadi lumayan lucu juga. Ia menyalinnya dari Twitter dan Quora. Ia sering melontar beberapa darinya di tongkrongan kami dan membuat kami melakukan hal-hal bodoh, kuno, dan kekanak-kanakan. Seperti berusaha menjulurkan lidah […]

Rintihan Jiwa yang Terkurung

Di Balik Tubuh yang Berat Di bawah beban tubuh yang tak ringan Ada jiwa yang merintih, pelan tapi pasti Langkahnya berat, napasnya terengah Namun semangatnya tak pernah menyerah Mata-mata menilai, mulut-mulut mencemooh Setiap pandangan menjadi duri, setiap kata menjadi pisau Namun di dalam dadanya, ada tekad yang berapi Melawan dunia yang tak henti-henti menghakimi Di […]

Permusuhan

“Kau gak akan melihat apapun di matanya. Kalau Tuhan menciptakannya sesuai dengan cara ia hidup, maka kau akan lihat kepala penis yang ada di atas lehernya, alih-alih mukanya. Bayangkan, kau bisa tahan melihat makhluk seperti itu hilir mudik tiap hari di depanmu?” Aku nyengir kuda. Membayangkan setiap perempuan bicara pada kami, dengan memandang ke arah […]

Agak Miring

Hujan deras disertai petir tak lantas membuat gadis cantik itu melambatkan laju mobil yang dikendarainya. Dia malah semakin tancap gas, hingga di persimpangan jalan, sesuatu membuat ia hilang kendali. Trotoar dihantam, “Brakkk!” Mobil terbalik, api menjalar, dan terbakar! 10 Menit Sebelumnya Malam itu, “Dar-der-dor” petir menyambar-nyambar di langit Purwakarta, dan angin membawa hujan turun menderas. […]

Tahun Akhir

Tahun Akhir Bagaimana cara mencatat lengkapKilometer-kilometer paling panjangDalam hidup kita? Bagaimana cara lain menulisAku 32 tahun, tidak menyesali apa punSambil menahan kram di pantat dan perut? Tak apa memimpikan duniaYang tak pernah ada 100 Tahun setelah hari iniNamamu telah dipakaiOrang berbedaBerkali-kali Tubuhmu paham arti tidur,Tapi tak pernah pahamArti “tidak memikirkan apa-apa” Berapa teguk lagiYang kau […]

Awal Tahun yang Basah

Orang tua yang dipanggilnya “Mama Barbie” itu membangunkannya ketika ia mengetahui anak kucing yang dipeliharanya mati mengenaskan tertimpa buah kelapa. Mama Barbie dan ia memang terbiasa melihat batang atau buah kelapa kering jatuh di pelataran rumahnya, tetapi pagi itu ada seonggok bangkai anak kucing tergeletak bersama tempurung kepala yang remuk. Mengetahui hal itu, Mama Barbie […]