Karya

Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?

Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.

Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).

Permusuhan

“Kau gak akan melihat apapun di matanya. Kalau Tuhan menciptakannya sesuai dengan cara ia hidup, maka kau akan lihat kepala penis yang ada di atas lehernya, alih-alih mukanya. Bayangkan, kau bisa tahan melihat makhluk seperti itu hilir mudik tiap hari di depanmu?” Aku nyengir kuda. Membayangkan setiap perempuan bicara pada kami, dengan memandang ke arah […]

Agak Miring

Hujan deras disertai petir tak lantas membuat gadis cantik itu melambatkan laju mobil yang dikendarainya. Dia malah semakin tancap gas, hingga di persimpangan jalan, sesuatu membuat ia hilang kendali. Trotoar dihantam, “Brakkk!” Mobil terbalik, api menjalar, dan terbakar! 10 Menit Sebelumnya Malam itu, “Dar-der-dor” petir menyambar-nyambar di langit Purwakarta, dan angin membawa hujan turun menderas. […]

Tahun Akhir

Tahun Akhir Bagaimana cara mencatat lengkapKilometer-kilometer paling panjangDalam hidup kita? Bagaimana cara lain menulisAku 32 tahun, tidak menyesali apa punSambil menahan kram di pantat dan perut? Tak apa memimpikan duniaYang tak pernah ada 100 Tahun setelah hari iniNamamu telah dipakaiOrang berbedaBerkali-kali Tubuhmu paham arti tidur,Tapi tak pernah pahamArti “tidak memikirkan apa-apa” Berapa teguk lagiYang kau […]

Awal Tahun yang Basah

Orang tua yang dipanggilnya “Mama Barbie” itu membangunkannya ketika ia mengetahui anak kucing yang dipeliharanya mati mengenaskan tertimpa buah kelapa. Mama Barbie dan ia memang terbiasa melihat batang atau buah kelapa kering jatuh di pelataran rumahnya, tetapi pagi itu ada seonggok bangkai anak kucing tergeletak bersama tempurung kepala yang remuk. Mengetahui hal itu, Mama Barbie […]

Dia Sudah Lama Tahu, Seperti Tuhan Dia Juga Menunggu

“Berapa ribu jam yang diperlukan untuk membuat mesin waktu?” tanya pemudi A dalam suara kecil dan ogah-ogahan, kepalanya teleng ke kanan, sambil menatap isi gelas ia mengaduk-aduk es teh manisnya, seolah tak mengharapkan jawaban dari siapapun. Tapi pemuda J, suka menjawab apa saja, terutama hal-hal yang tidak ia pahami. Meski begitu bakat membualnya, seperti yang […]

Getir dalam PPN 12%

Getir dalam PPN 12% Kabarnya PPN 12% bakal munculAda makan bergizi gratis sudah kadung jadi sumpahBuzzer-buzzer nalarnya tumpulMengikut klausa-klausa sampah Ada harga dari peraturan dan keputusanKhalayak aduh pening berbondong-bondongKarena dompet sudah mutlak ditodongUntuk merawat setiap ketidakberdayaan Siapa yang mau peduli pajak?Kalau kesejahteraan plak-plak retak gedubrak! Desember, 2024. Kehidupan Urban dan Kursi Minimarket Tengah malam sudah […]

Meniti Tangga Asa

Meniti Tangga Asa Untuk kedua raga yang aku cintai Badai akan ku terjang, samudra akan ku seberangi Demi mimpi yang tak terucap, namun tersimpan banyak harap Langkah yang terkadang goyah Terus terjatuh dan terluka Tak akan menghilangkan tekadku ‘tuk berusaha Aku percaya, tidak ada cita yang mustahil selama doa menyertai Meski tangis darah terus menetes […]

Telepon

“Yang, kamu tahu Agus?” “Bukan Agus Apriandi?” “Bukan. Itu mah yang buka kedai kopi terus meninggal kena usus buntu. Bukan itu. Nah, pokoknya dia temanku yang tempo lalu nginap di kosku.” “Iya, iya, betul. Agus yang itu.” “Nggak kok, nggak. Nah, dua bulan lalu dia bilang dapat wahyu.” “Wahyu, Yang? “Bukan Wahyu nama orang. Yey, […]

drg. Gayatri Saraswati

Pertengahan Desember ini Prawira akan menginjak usia 28. Usia yang cukup matang bagi seorang pria untuk berumah tangga. Namun, entah mengapa hingga saat ini ia belum juga memikirkan soal pasangan. Padahal jika dilihat secara ekonomi, ia cukup mapan sebab telah bekerja sebagai akuntan publik di kota Malang. Perkara wajah juga tidak ada masalah. Biarpun tidak […]

Hari-Hari Biasa di Jakarta (Bagian II)

Jakarta Pusat Derita Di Jakarta tidak ada Senin atau Selasa. Kalender mencatat semua tanggal hitam sebagai peringatan perang. Orang-orang di KRL angkat tangan desak-desakan. Buruh-buruh buru-buru tiarap di hadapan pencakar langit. Anak SMP pakai uang bayaran buku yang kurang ceban buat beli kain putih; tanda menyerah. Mengenakan kemeja putih pudar warnanya dengan kancing tak lengkap, […]

More posts
Yuk Berkawan

Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.

Promo Gack dulu, dech Ayooo Berangkat!