Karya

Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?

Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.

Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).

Di Atas Normal

Sebuah kisah absurd tentang Budi, pria yang berjuang melawan realitas dan kesepian dengan imajinasi liar, hingga sahabat lamanya menyaksikan kewarasannya yang hilang.

Ikan Hiu dan Pagar Laut

Di Samudera Nusantara, hukum digadang-gadang adil, tetapi ikan-ikan kecil segera dihukum sementara si hiu besar terus merajalela, hingga keberanian seekor ikan badut mengguncang tatanan yang timpang.

Pertanyaan buat Guru Honorer

Abdul Malik Sopyan menggambarkan derita komunikasi modern yang melelahkan, ketimpangan buruh perempuan dalam pusaran kapitalisme, dan kegelisahan guru honorer yang terjebak dalam kemiskinan serta ruang kelas yang kehilangan semangat.

Valentine

Seorang lelaki yang larut dalam kesedihan dan kejengkelan di hari Valentine, merenungkan kenangan pahit tentang mantan kekasihnya di tengah hujan Karawang yang murung.

Menulis Obituari

Seorang anak membayangkan ayahnya yang masih hidup dan sehat, namun sudah mempersiapkan obituari yang penuh dengan kenangan pahit dan manis.