Aku Menolak Melewatinya seperti Sinta
Teriakan cekcok orang kuikuti sampai buntu menemui aku.
Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?
Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.
Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).
Teriakan cekcok orang kuikuti sampai buntu menemui aku.
Rakyat yang mencoba bertahan di tengah ketidakhadiran negara.
Pabrik, rumah, kafe—tiga panggung kekerasan dan kemunafikan.
Menyimpan luka, bertarung sunyi, lalu memeluk senyap.
Dua penulis berselisih ide dalam satu cerita.
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.