Karya

Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?

Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.

Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).

On My Grave

my body was a torn cloth a man sew it and dope me a dozen of perplexity   I’d be gone for my soul felt like thrown walked closely the death passed into a silent land; waiting for my corpse dropped on purpose   on my grave, everything ours burried flawless.

Sian Djin Ku Poh

  they had a long conversation in an empty pair of chair   there was a sturdy crimson gate rounded by a couple of red dragons captured in a glance   as red as your flesh when you feeding my lust by a red blush   a smoke of blueberry cheesecake came from flavoured pod […]

Notes of The Lost Sheep II

The Last Night in Heaven I was having a chit-chat with Gabriel, my oldest friend, the classic one   He said God’s gonna kicked me out of here   I ran to God and asked Him why but none of the answers made me wanna be on earth I cried histerically like a fainted prey […]

Dendam

Taman kota sangat sepi malam ini. Lampu jalan yang dipadamkan, serta gerimis kecil yang berjatuhan, menambah kesan horor pada tempat ini. Dengan kedua kaki yang mungkin tak mampu untuk digerakkan, aku melihat seorang gadis berjalan menggunakan kedua tangannya secara bergantian. Dengan wajah yang penuh ketakutan, ia berjalan mundur seraya memohon ampun pada seorang pria dihadapannya. […]

Diary Safira (2)

Hei, ini aku Safira. Aku baru pulang dari kantor. Kau tahu apa saja yang terjadi dari pagi tadi hingga saat ini? Aku disambut baik oleh para tetinggi perusahaanku. Aku senang sekali sampai bingung aku harus bagaimana. Soalnya, aku langsung diberi kesempatan untuk andil di proyek besar. Proyek ini akan dilakukan dengan perusahaan lain. Kami akan […]

Dream

“Ya Tuhan. Untuk apa bunda menangis di atas pemakaman itu? Memangnya makam siapa itu?” Ucapku heran sembari melihatnya dari tepi pohon yang berjarak dua meter dari makam itu. “Bunda! Ayah! Bang Alaska! Kak Fela!” Ucapku lagi memanggil mereka, namun tak ada balasan sedikit pun yang diterima oleh pendengaranku. Karena kebisuan itu, serta rasa penasaranku yang […]

Diary Safira (1)

Safira. Itulah namaku. Ini kali pertamaku menulis. Dari dulu, aku tak pernah mau menulis. Apalagi sebuah diary. Sungguh! Ini benar-benar percobaan pertamaku. Aku melakukan ini, menulis diary, karena sekarang aku tak memiliki satu pun teman untuk dijadikan tempat aku curhat. Tak seperti dulu. Dulu, aku masih memiliki seorang kekasih yang bisa aku jadikan tempat curhatan. […]

FBL

“hey Sinta, sedang apa kamu di ujung sana? Daripada terus melamun, ayo kita pulang!” Ucap Mila berteriak mengejutkanku. “Emangnya udah waktu pulang? Plis deh Mil, ga usah bolos lagi!” Balasku tak kalah kencang suaranya dengan Mila. “Asal aja kamu Sin. Aku ga bolos tau, tapi emang hari ini kelas ditiadakan. Makanya jangan ngelamun, tadi Sadam […]

Lalat Sebagai Kunci

Aku bertemu kembali dengan kawanku, setelah sekian lama. Aku tak ingat pasti bagaimana aku mati bersamanya. Tapi, aku ingat, kawanku ini seseorang yang taat beragama. Namun, saat ini, di Yaumul Mizal ini, sebelum melintasi Shirat al-Mustaqim, pakaian yang ia kenakan tak beda jauh kusutnya dengan pakaian calon penghuni neraka. Wajahnya pun pucat pasi. Ketakutan. Entah […]