Karya

Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?

Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.

Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).

Pilihan yang Menggoda

untuk Hndk Mahasiswa dihadapkan dua payudara, ia punya satu mulut untuk menghisap salah satunya. Masing-masing payudara punya rasa. Sebelah kiri rasa tanggung jawab pada keluarga, sebelah kanan rasa ingin menyelesaikan masa belajar. Mahasiswa dihadapkan dua payudara, ia punya satu mulut untuk menghisap salah satunya. Sebenarnya ia lebih mau menyedot yang sebelah kanan hingga masa belajarnya […]

HORE

HORE di negeri ini tidak ada negara!hanya pasar;hanya ada ragam aktivitas yang begitu dinamis, yang muaranya percuanan. di negeri ini tidak ada peradaban sebuah negara.hanya sebatas pasar belaka.hanya ada yang ber-jual beli, yang ber-sorak sorai karena dagangannya laku sekali ada juga yang sunyi meski laku sekaliada yang murung karena sepi pembeliada copet. ada calo. ada […]

Melihat Buruh Perempuan

Menghapal Nama Perawat Untuk suster Ulfah dan Tresna aku mencatat satu hal; semuanya nampak serasi, papan tanda pengenal memuat nama yang sulit di eja, kacamata yang terlalu besar, kerudung yang terbuat dari langit sore, sedikit merah, sedikit jingga dan sedikit cerah. mengapa bidadari harus hidup dan tumbuhdi tempat kenyataan lebih menyakitkan dari mimpi buruk? 4 […]

Menudung Sajikan Iman

Kau pergi ke dapur dan meninggalkan pria itu di kamar. Melihat makanan di meja Lalu bertanya "mengapa kita tidak pernah menudung sajikan iman sehingga mudah dicuri kucing liar?"

Notes of The Lost Sheep III

now she’s walking naked as her fleece stuck on a tree-trunk while she wandered her cold barefoot stepped on the damp twigs; shatter a piece of dry leaves she kept struggling even when her body freezing the whole memory gave her no favor unless a tremendous breaking order on the other hand, The Good Shepherd […]

Menanti

menanti tanpa tahu kapan akan berhenti hanya mengikuti alur hati baik tidak nya seakan tidak peduli padahal ia memilih untuk pergi Lihat!!! dia bersama bunganya tumbuh bahagia jangan seperti hama yang datang merusak terbang tinggilah seperti kupu-kupu  walaupun hinggap didekat bunga akan sama indahnya  aku senang melihatmu walaupun sekarang jauh berbeda kamu dengan bungamu, dan […]

Cermin

mudah mengutuk bahkan membencipada suatu hal yang dirasanya kurang tepat,tetapi begitu melihatnya di depan cermin, “Kenapa masih merasa kurang?” padahal sudah menjadi versi terbaik untuknyamelakukan semuanya dengan penuh dan sungguh, agar cangkang nya tidak malu tidak perlu pengakuan sebab hebat dari dulusadar dia bahkan paling taubukti “dia tidak juga berhenti” sekarang perlu diterima Peluk ia […]

Jayanti: Percakapan Para Sundal dan Perkara Lainnya (Bagian II-Selesai)

Seolah bisa membaca pikiran, Jayanti yang menikmati pijitan tangan si Pemilik Salon itu berkata, “Tenang, Gina. Aku ini belum menikah. Kau gak usah takut aku ini istri sah pacarmu. Istri sah pacarmu tentu sedikit lebih tua daripada kita berdua. Tapi menurutku dia jauh lebih cantik dan otaknya bisa jadi lebih berisi daripada kita bertiga.” Si […]

Jayanti: Percakapan Para Sundal dan Perkara Lainnya (Bagian I)

Seorang wanita dengan rambut terurai sampai ke buah dadanya duduk di kursi sebuah salon. Lipstiknya yang  merah cabai itu nyala pada lapisan kulit bibir yang pecah dan kering, Gina namanya. Gina membiarkan pemilik salon melapisi rambutnya dengan pewarna. Golden-Yellow yang diinginkannya, warna yang kelewat nanggung dan terlalu biasa tapi Gina menyukainya. Ruang di salon kecil […]