Lekas Sembuh Manusia Bumiku: Kata Bumi
Bukankah di setiap bungkus rokok selalu ada narasi merokok itu membunuhmu. Lalu siapa yang membunuh perokok pasif?
Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?
Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.
Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).
Bukankah di setiap bungkus rokok selalu ada narasi merokok itu membunuhmu. Lalu siapa yang membunuh perokok pasif?
Jayanti kira cuma dirinya yang perlu sesi ke psikiater, tapi ternyata mangsa-mangsanya lebih membutuhkan waktu dan biaya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan. “Bukan, bukan itu masalahnya.” Jayanti lantas mengingat-ingat, “Sejak kapan ya, BPJS cover pengobatan jiwa?” ia mengobrol dengan dirinya sendiri. Masalahnya begini, ia tahu betul pengobatan ke poli jiwa menghabiskan biaya yang tidak […]
"Iya, Jayanti. Kamu pembunuh paling indie di dunia ini setelah JTR.”
Kalau sekarang dipikir-pikir, sih. Bego juga ya aku teh.
“Begitulah kiranya yang aku bisa ceritakan padamu tentang apa saja, bagaimana Adjani, apakah dirimu menyukainya?”
Isi video tersebut menampilkan wajah yang disensor dengan tulisan Tai, dan barisan polisi di belakangnya. Di akhir video muncul tulisan: "Usut tuntas kematian aktivis kampus!"
Kota menjadi gak keruan. Pembunuhan merajalela. Pejabat, begal, ormas, dan preman ganti-gantian jadi korban, dan orang-orang masih sempat-sempatnya mencari validasi yeuh aing, dan yeuh skena aing.
Aku hanya bisa duduk termenung. Ragaku mungkin saja duduk di ruangan ini, tapi pikiranku melayang-layang ribuan kilometer jauhnya. Muncul dalam benakku sosok wajahnya yang keras dan tegas tanpa rasa takut. Dia sahabatku yang menyebabkan aku harus duduk berlama-lama di ruangan asing ini. Sekitar dua bulan lalu, dia telah merencanakan sebuah aksi besar. Aksi yang mungkin […]
Riang di Daun yang Rindang Bukan tanpa harapan orang riang tertawa. Melihat pohon tinggi lebat. Siap untuk menuai buah-buah yang sehat. Tertawa menikmati sebat. Topi diletakan pada tukak palu. Ibu mengantar makan sambil membungkuk. Punggung ibu memang bungkuk … Maklum, faktor umur. Bunyi traktor tak henti sampai petang, Budi yang berhitung, 1, 2, dan 3. […]
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.