Membaca Kereta Jam 25
Tubuh menjadi ikan asin Menjadi sales, menjadi beton dan bunga Menjadi buruh, menjadi kereta api Menjadi mobil dan ringtone hp
Bagaimana membaca “semangat zaman” kiwari?
Tentu saja melalui isi kepala dan keresahan dibentuk menjadi karya-karya seni. Di sinilah Para Penyimpang mendokumentasikan seanagt-zaman mereka.
Entah itu tulisan, visual, audio, atau bentuk-bentuk lain yang belum punya nama. Di sini kami berkarya tanpa banyak aturan—asal jujur, berdaya, dan bikin mikir (atau minimal bikin senyum sendiri).
Tubuh menjadi ikan asin Menjadi sales, menjadi beton dan bunga Menjadi buruh, menjadi kereta api Menjadi mobil dan ringtone hp
Kau kan hidup di pohon raksasa bersama mitos peri dan Ayahuasca juga grafik dari Petenera! Lari dalam sajak tentang gitar tanpa Dylan!
Begitulah kiranya. Kami dari bangsa selain manusia kadang sempat berpikir betapa Ibu selalu pilih kasih. Ibu selalu menyayangi manusia dan kami seperti anak tiri saja tindak- tanduknya.
Rembulan Semerah Darah di Langit Kurusetra Rembulan sedang purnama di langit Kurusetra, ketika anak-anak Pandu ngelmu kepada Resi Durna Sang Begawan dari Sokalima Mereka gladi menthang jemparing seolah sedang merentangkan garis takdir O, lihatlah panah Si kembar Nakula-Sadewa Warastranya hanya berdesing di udara Tiada satu sasaran terkena jua, asa mereka hampa menapaki jalan ksatria […]
Saya menghapus jejak para baron di tubuh saya: yang membabat habis sebagian besar hidup saya sampai tak tersisa apa-apa. Tidak ada apa-apa lagi di tubuh saya, terlebih lahan buat menyemai benih. Matahari membakar beberapa batang pohon karet yang masih melekat di perut dan tangan saya setelah memuntahkan getahnya semalam. Saya lalu menyulut beberapa helai ganja […]
* Balai Desa Sukanalar geger. Pagi-pagi sudah terjadi keributan, atau lebih tepatnya unjuk rasa. “Kang Turah sesat, murtad! Dia harus pergi dari kampung ini!” seru para warga yang demo di depan Balai Desa. Tidak jelas siapa yang memimpin, namun Jumat pagi itu telah berkumpul sekitar 50 orang yang berunjuk rasa. Dan yang menjadi obyek tuntutan […]
Halo, ada seorang mengetuk rumput ilalang ini Dengan meja makan lengkap sepotong kue bulan. Tak lagi hanyut di laut mana. Mengembara dan memburu siapa.
Ada tetangga bilang,“Ayah adalah sosok lelaki yang hanya bisa bersembunyi di balik ketiak istri,”
Menanti Pengakuan Lekang kalbu menunggu kepastian Terguyur waktu terpanggang pengorbanan Gontai jiwa memanggul penantian Berharap setangkai pengakuan Jauh sudah langkahku Hingga hilang jejak rasaku Tergerus lincahnya sang waktu Yang terus iringi harapanku Bersandar jiwa dibatang risau Sesekali dihempas rasa ragu Menggoyahkan keinginan yang kukuh Melebur mimpi untuk menggapai hal yang indah […]
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.