Libur Imlek
Seorang ayah berusaha memperjuangkan hak libur anaknya dengan cara yang unik.
Cerita pendek yang lahir dari kepala Para Penyimpang. Kadang getir, kadang lucu, kadang nggak jelas tapi tetap bikin mikir.
Di sinilah Para penyimpang mengasah diri menulis cerita fiksi dengan berbagai genre. Yang penting ori dan NYIMPANG.
Seorang ayah berusaha memperjuangkan hak libur anaknya dengan cara yang unik.

Seorang lelaki yang larut dalam kesedihan dan kejengkelan di hari Valentine, merenungkan kenangan pahit tentang mantan kekasihnya di tengah hujan Karawang yang murung.

Seorang anak membayangkan ayahnya yang masih hidup dan sehat, namun sudah mempersiapkan obituari yang penuh dengan kenangan pahit dan manis.

Cerpen ini menggambarkan perpisahan yang perih, di mana cinta yang pendek dan kenangan yang panjang menyisakan harapan akan kebetulan yang tak pernah usai.

Kenangan adalah cahaya abadi yang merekam setiap momen kehidupan kita, membawa cerita melintasi ruang dan waktu.

Rindu dan kenangan bersinggungan dalam sunyi, saat doa ulang tahun terucap tanpa kehadiran.

Di malam purnama, Putri Salamah mengalami kejadian yang mengubah hidupnya selamanya.

Dentuman misterius dari arah Jatiluhur memecah suasana di kafe Kilas Balik, memadamkan listrik, dan memutus sinyal. Sambil menyalakan rokok kedua, Nik mencoba merangkai logika ledakan, sementara Jon tetap sibuk meracik kopi dalam gelap.

Patung Badak karya Fajar Maritim mengisahkan Muit, pemuda yang bergulat dengan kekecewaan cinta di Taman Sri Baduga. Melalui perjalanan emosional yang dibalut humor, cerita ini menggambarkan perjuangan menghadapi kegagalan dan menemukan makna baru dalam hidup.

"Menikah adalah ibadah, jadi semuanya harus tertib," kata petugas KUA dengan senyum penuh wibawa. Tapi, siapa sangka 'tertib' di sini termasuk surat pernyataan tanpa kucing, tes berenang kilat, hingga pantun dadakan dari saksi yang panik? Di tengah semua absurditas itu, Raka dan Aulia hanya bisa bertahan—karena cinta, atau karena nggak ada pilihan lain.
