Cerbung

Cerbung adalah kolom yang diisi dengan cerita yang nggak kelar dalam sekali duduk. Tiap cerita berlanjutut sampai 3-10 postingan lain.

Kadang drama, kadang absurd, kadang terlalu dekat sama hidup sendiri. Baca pelan-pelan, biar tiap episodenya nancep.

Kisah Cinta Sri-Mulyono: Malam Pertama APBN

Bagian sebelumnya baca di sini.   “Badanmu kurus terus.” kataku meledeknya sambil menggodanya bercanda “Tunggu kiris?” katanya sendiri Dia hanya tertawa, dan dari ujung-ujung bibirnya, garis senyumnya menggandakan kulit yang sudah keriput itu, tapi oh tampannya masih ada. “Aku kan sudah bilang, kalau mau pergi bekerja kamu harus pakai masker, tahi kayunya masuk lewat hidungmu […]

Twin Flame II: Antar Negara

“Aku mau telepon kamu, apa ada waktu?” pesan WhatsApp dari Edwin membuatku mengernyitkan kening. “Oke, silakan, anytime,” jawabku Tumben banget Edwin minta waktu untuk berbicara denganku. Setahuku cowok itu sibuk luar biasa. Ya, aku juga sibuk sih, apalagi ini November 2025, aku kebagian banyak projek pemerintah. Riwayat pertemananku dengan Edwin tergolong lama dan bisa awet […]

Wangi Semerbak Gang Nikmat (Bagian 1)

Bagaimana jika semasa hidupnya yang terlihat, hanya ada kemungkaran saja mengisi tiap harinya? Bagaimana jika semasa hidupnya diisi oleh transaksi jual beli yang di mata kita yang hanya melihat satu sisi saja itu menjijikkan? Dan kita yang hanya mengetahui sebatas kulit saja dengan entengnya kita menilai “bahan bakar neraka”? Tersebutlah Ia Minati. Perempuan berusia 60 […]

Twin Flame

Perdana membahas rencana pelaksanaan proyek pemerintah. Semua yang hadir berjumlah sembilan orang. Mereka berkumpul di rumah Michael sebagai ketua tim. Camilan dan minuman hangat tersedia di meja. Tugas pertama mereka adalah mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen pelaksanaan proyek tersebut. Donna datang paling akhir, lima menit sebelum rapat dimulai. Dengan penampilan seadanya—tanpa makeup, memakai jaket, jeans, […]

Lekas Sembuh Manusia Bumiku: Limbung

Aku membangun perpustakaan di hatiku. Kutata buku pada rak. Satu per satu kurapihkan. Ada yang usang, ada juga yang warnanya menguning. Buku itu bak kehabisan nafas semakin lama-semakin tua ditindas oleh waktu. Mataku nyalang memandang satu buku. “Jika buku seperti manusia, ia akan mengarsipkan peristiwa yang telah terjadi. Seseorang yang pernah singgah, ia yang punya […]

Singkatnya, Aku Mengenalmu

Hi, aku Arif. Setelah lama aku merasa patah dari hati yang rapuh, hingga berpasrah, dan berupaya mampu mengendalikan diri, akhirnya aku kembali menemukan cinta. Hari itu Sabtu-malam Minggu, malam dimana muda-mudi bergelora dengan cintanya mereka, dan ya, pada jumpa pertama, aku menemukan kembali cinta yang lama sekali tak pernah kurasa. Tegur sapa tanpa banyak bicara, […]