Gitasav dan Bias Kita
Kenapa kita lebih sering meng-unvalidasi pemikirian atau opini dari orang yang lebih memilih untuk childfree? Kenapa ya?
Kolom ini berisikan esai opini mengenai kejadian-kejadian terkini dan personal. Ditulis sesantai yang kami mampu, seserius yang kami bisa.
Harapannya, suatu hari nanti kita bisa melihat kembali bagaimana kita mencatat peristiwa-peristiwa yang telah lewat.
Kenapa kita lebih sering meng-unvalidasi pemikirian atau opini dari orang yang lebih memilih untuk childfree? Kenapa ya?

Jadi bagaimana sebenarnya Gita Savitiri menguji kemampuan menalar kita?

Pagi tadi sekitar pukul 2, saya terbangun karena suara petir sahut-sahutan. Saya terpaksa jadi bangun dari kasur juga buat ngamanin lukisan saya yang masih basah di pinggir jendela, takut bocor-bocor gimana gitu, kan. Selesai, lah. Saya balik lagi ke kamar, nyalain rokok, dan scroll Instagram. Lho, kok? Heboh amat ini yang namanya Gita Savitri. Dulu […]

TRIGGER WARNING! Tulisan ini bukan tutorial mempertebal iman. Seringkali pertanyaan-pertanyaan semacam: “Apa sih agama itu?” “Apa cuma perantara kita dan Tuhan?” “Agama dibikin untuk apa, sih? Untuk kepentingan Tuhan?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengantarkan saya untuk duduk di majelis, forum diskusi, atau nonton YouTube bertema keagamaan dan spiritualitas. Tapi, itu semua tentu tidak cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. […]

Purwakarta akan maju. Tapi bukan karena ambu Anne atau Dedi Mulyadi yang hebat, tapi tim yang membersamai dan bekerja dengan solid di berbagai lini.

Kelapa santen dalam pesawat, punten anak bawang mau lewat.~

Selama di Purwakarta, saya tidak pernah lihat komunitas literasi membuat program bersama untuk kemajuan bangsa dan negara.

Sebul ini Mixue Cabang mana? atau Gacoan Jenis Mie Apa?

Kalau ada orang bertanya, “Apa yang dimaksud band gak faedah, ngopi tanpa solusi, kumpul kebo, gegayaan diskusi yang malah jadi tempat bermabukan asmara yang jauh dari tujuan?” Itu cuma bisa dijawab sama Wira, ya orang dia yang nulis. Entahlah, saya aja pas baca beberapa kali micingin mata dan nanya “Oh emang iya ya se-sampah itu?” […]

Kalau ada orang bertanya, “Ke mana komunitas literasi di Purwakarta hari ini, ya?” Itu tidak dapat dijawab semudah, “Euweuh geus paraeh jigana!” Malahan, untuk dapat menjawabnya tentu saja perlu penyisiran secara serius. Aslina~ harus serius ini mah. Kalau tidak, akan menimbulkan pembacaan yang enggak-enggak seperti yang dilakukan Sebul itu. He3x. Gini loh, terkadang eksistensi di […]
