Baiat Pegiat Literasi Purwakarta
Tapi kalau kamu enggak punya uang karena kamu pengangguran dan malas, ya udah, kamu gak pantas dianggap sebagai pegiat literasi. Jadi, mending sekarang kamu keluar aja dari sini!"
Kolom ini berisikan esai opini mengenai kejadian-kejadian terkini dan personal. Ditulis sesantai yang kami mampu, seserius yang kami bisa.
Harapannya, suatu hari nanti kita bisa melihat kembali bagaimana kita mencatat peristiwa-peristiwa yang telah lewat.
Tapi kalau kamu enggak punya uang karena kamu pengangguran dan malas, ya udah, kamu gak pantas dianggap sebagai pegiat literasi. Jadi, mending sekarang kamu keluar aja dari sini!"
Saya kira kita semua sepakat kalau semua manusia ingin bahagia. Berangkat dari keinginan itu, orang-orang mendefinisikan bahagia menurut versi mereka. Menurut saya gimana? Sedikit terganggu oleh pertanyaan besar itu, saya akhirnya cari tahu definisi bahagia melalui buku bacaan, biar afdol jadi anak literasi: apa-apa buku bacaan. Saya membaca Filsafat Kebahagiaan-nya Fahruddin Faiz, dan yang saya […]
Bukan suatu pamali saya rasa, karena setiap orang pun pasti mati. Bisa jadi saya duluan, bisa jadi pembaca duluan. Tapi serius, saya rasa ini penting. Selain mempersiapkan dana pernikahan, saya rasa kita harus juga mempersiapkan dana kematian.
Luka psikis yang ditimbulkannya juga punya dampak yang mirip dengan kekerasan berbasis gender lainnya: merenggut rasa aman, dan bahkan memicu trauma berkepanjangan.
Kepada teman-teman menyenangkan di IAT Pascasarjana UIN Bandung & kawan-kawan mahasiswa IAT di STAI Al-Muhajirin.
Dalil barusan biasa dipakai para penceramah sebagai dasar untuk menyampaikan persoalan-persoalan bersuci: wudu, mandi wajib, cebok, sampai tata cara berpakaian bersih dan wangi seperti saya.
Memang ada garis tipis pada cancel culture antara melucuti kredibilitas karena terbukti melakukan kesalahan atau belum terbukti melakukan kesalahan.
Kami pernah berbagi mimpi tentang masa depan yang utopia tanpa kelas, kami pernah menghidupi mimpi tersebut dengan membangun kolektif, membangun koperasi yang kami percaya bisa kami gunakan untuk bertahan di hidup yang tak menentu ini. Rasa sayang saya yang besar terhadap sahabat laki-laki saya inilah membuat saya semakin tidak percaya cancel culture.
Padahal kekerasan mental yang kerapkali dilakukan menggunakan video vulgar, rekaman sarkastik yang dimanipulasi, dll. itu perlu diatur juga.
Kamu memilih menyebut "praktik cuci tangan" untuk orang yang menolak berdiri bersama kamu sebagai pelaku? playing victim jenis baru atau apa ini tuh? IQ dengkul.