Imlek 2025 dan Gus Dur: Ruang Aman dan Sejarah Keberpihakan
Gus Dur berperan dalam melawan diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa.
Kolom ini berisikan esai opini mengenai kejadian-kejadian terkini dan personal. Ditulis sesantai yang kami mampu, seserius yang kami bisa.
Harapannya, suatu hari nanti kita bisa melihat kembali bagaimana kita mencatat peristiwa-peristiwa yang telah lewat.
Gus Dur berperan dalam melawan diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa.

Gak semua yang keren harus dicap Jakarta atau Bandung—setiap kota punya coraknya sendiri, tapi entah kenapa kita masih aja sibuk nyangkut-nyangutin identitas sama kota lain, padahal mah ya sama aja.

Sosial Media menciptakan ilusi kebahagiaan yang memicu perbandingan sosial, kecemasan, dan ketidakpuasan.

Esai ini merefleksikan perjalanan emosional dan pemikiran tentang konsep jodoh dan keputusan pernikahan melalui dialog dengan seorang teman yang telah sukses.

Banjir rob di Karawang mengungkapkan dampak perubahan iklim yang sangat mengkhawatirkan.

Esai ini menyampaikan tentang pernikahan sederhana Farid dan Sabrina yang kontras dengan kompleksitas dan tekanan sosial pernikahan di era modern.

Esai ini mengulas bagaimana menulis esai dapat menjadi solusi kreatif untuk melawan kegabutan sambil memberikan manfaat personal dan sosial.

Penutupan 14 tambang ilegal di Subang membuka refleksi soal kerusakan ekologis, pemulihan lingkungan, dan pentingnya penegakan hukum yang tegas.

Satu obat untuk semua penyakit, satu hukuman untuk segala kejahatan—begitulah ironi penegakan hukum di negeri ini.

Pembuangan limbah medis ke Sungai Citarum yang diduga akibat kelalaian pengawasan menciptakan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat.
