Pernikahan Insan Nyimpang yang Tidak Memenuhi Standar Dunia
Esai ini menyampaikan tentang pernikahan sederhana Farid dan Sabrina yang kontras dengan kompleksitas dan tekanan sosial pernikahan di era modern.
Kolom ini berisikan esai opini mengenai kejadian-kejadian terkini dan personal. Ditulis sesantai yang kami mampu, seserius yang kami bisa.
Harapannya, suatu hari nanti kita bisa melihat kembali bagaimana kita mencatat peristiwa-peristiwa yang telah lewat.
Esai ini menyampaikan tentang pernikahan sederhana Farid dan Sabrina yang kontras dengan kompleksitas dan tekanan sosial pernikahan di era modern.
Esai ini mengulas bagaimana menulis esai dapat menjadi solusi kreatif untuk melawan kegabutan sambil memberikan manfaat personal dan sosial.
Penutupan 14 tambang ilegal di Subang membuka refleksi soal kerusakan ekologis, pemulihan lingkungan, dan pentingnya penegakan hukum yang tegas.
Satu obat untuk semua penyakit, satu hukuman untuk segala kejahatan—begitulah ironi penegakan hukum di negeri ini.
Pembuangan limbah medis ke Sungai Citarum yang diduga akibat kelalaian pengawasan menciptakan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat.
Terjadi ketimpangan akses layanan kesehatan di IGD, di mana birokrasi dan uang sering kali lebih diutamakan daripada kesehatan pasien miskin.
Artikel ini membahas insiden doxing yang dialami peneliti ICW terkait penominasian Jokowi sebagai pemimpin terkorup versi OCCRP, serta dampaknya terhadap kebebasan berekspresi di Indonesia.
Di tangan netizen yang kreatif, meme-meme adalah senjata kritik yang ampuh.
“Es teh”, “Miftah”, dan kata “Makian.” Tiga kata kunci tersebut menghiasi media sosial di ujung 2024. Singkat cerita, telah viral interaksi yang diklaim sebagai candaan dari seorang pendakwah bernama Miftah Maulana kepada seorang penjual es teh di momen Magelang Bersholawat (20/12/24). Yang mewajarkan dan ikut mentertawakan candaan Miftah tentu ada, setidaknya jajaran tokoh agama yang […]
Di ujung tahun 2024 ini seluruh kru redaksi mau refleksi demi 2025 nanti.