Esai

Kolom ini berisikan esai opini mengenai kejadian-kejadian terkini dan personal. Ditulis sesantai yang kami mampu, seserius yang kami bisa.

Harapannya, suatu hari nanti kita bisa melihat kembali bagaimana kita mencatat peristiwa-peristiwa yang telah lewat.

Pengesahan RUU KUHAP: DPR Menggantungkan Kita seperti Melly Goeslaw

Usulan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional bermula sejak 2010 silam, atau dua tahun setelah Soeharto meninggal. Usulan ini diajukan oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih. Usulan ini tentu saja penuh dengan kontroversi atau sebut saja konyol, mengingat rekam jejak kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun yang penuh dengan pelanggaran […]

Sogokan Hasanah dan Gus-Gus yang Hobi Blunder

Perth, Australia – Upaya Kiai Ulil Abshar Abdalla untuk mendekonstruksi istilah “sogokan” dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) merupakan sebuah eksperimen linguistik yang berani, namun gagal. Dengan merujuk pada khazanah fikih klasik, tokoh yang pernah aktif di jaringan Islam liberal itu berargumen bahwa tidak semua bentuk pemberian dapat serta-merta dikategorikan sebagai rishwah (suap) yang haram. Bahkan, […]

Ketika Kematian Terus-terusan jadi Headline Berita

Dulu, kayanya berita pembunuhan itu cuma bisa dilihat dan ditonton dari film atau mungkin di daerah yang jauh dari kita. Mungkin di luar negeri. Sekarang, mungkin setidaknya ada satu orang yang “ditemukan” tewas setiap bulannya, dan menjadi headline berita yang bisa menggegerkan netizen. Bahkan bisa jadi ada lebih dari satu yang “ditemukan” dan diberitakan, dan […]

Pergeseran Peran Organisasi Mahasiswa yang Kehilangan Daya Gugat

Tulisan ini lahir dari kegelisahan kecil yang pelan-pelan berubah jadi keresahan besar: bagaimana organisasi mahasiswa yang dulu menjadi benteng kesadaran kini justru tampak jinak dan patuh. Di banyak kampus, termasuk di tempatku belajar, Ormawa (Organisasi Mahasiswa) lebih sibuk mengurusi proposal, LPJ, dan acara seremonial ketimbang mengurusi mahasiswa itu sendiri. Aneh memang, tapi begitulah adanya. Ormawa […]

Memaknai Hari Tani dan Kembali Menapaki Sawah-Sawah Basah Karawang

Selama ini, mereka selalu menginjak tanah, selalu menundukkan pandangan untuk melihat tanah. Lalu mereka menanami tanah, menjaganya, sampai bisa menuai yang ditanaminya. Pun, manusia "katanya" berasal dari tanah, dan pepatah selalu nyaring "Semakin berisi padi, maka semakin ia menunduk". Bukankah indah? petani-petani itulah padi sesungguhnya.